Presiden Berharap Adanya Sistem Keuangan Global yang Lebih Adil
PRESIDEN JOKOWI BERTEMU PRESIDEN BANK DUNIA I Presiden Joko Widodo menerima Presiden Bank Dunia Ajay Banga beserta delegasi di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/8). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah isu untuk dibahas bersama dengan Presiden Banga, termasuk soal reformasi sistem keuangan global. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan negara berkembang lainnya menaruh harapan kepada Bank Dunia untuk bisa mewujudkan sistem keuangan yang lebih adil.
Foto: BPMI SETPRES/RUSMANJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada Bank Dunia mengenai harapan dari negara-negara berkembang untuk terciptanya sistem keuangan global yang lebih adil.
"Saya yakin Presiden Banga (Presiden Bank Dunia, Ajay Banga) menyadari berbagai kritik pada Bank Dunia, termasuk oleh Sekjen PBB terkait kurangnya perhatian pada kepentingan negara berkembang," ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9).
Seperti dikutip dari Antara, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia dan negara berkembang lain, menaruh harapan besar pada Bank Dunia agar mampu mewujudkan sistem keuangan global yang lebih adil.
"Indonesia dan negara berkembang lain menaruh harapan besar kepada Anda untuk wujudkan sistem keuangan global yang lebih adil bagi semua, terutama bagi negara berkembang," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini situasi ketidakpastian global berpengaruh pada pembangunan di negara berkembang. Untuk itu, perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi situasi tersebut. "Saya ingin jajaki potensi kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan Asean untuk jawab tantangan tersebut," kata dia.
Pengembangan EBT
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Ia mendorong penguatan komitmen untuk merealisasikan pembiayaan dan investasi dalam transisi energi dan ekonomi hijau. "Berbagai terobosan telah kami lakukan, termasuk pengembangan EBT dan upaya penerapan pajak karbon. Akan tetapi, tidak semua negara dapat penuhi kebutuhan pembiayaan hijau," kata Jokowi.
Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, menyatakan dengan Presiden Jokowi membicarakan apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir perihal investasi di bidang infrastruktur hingga perubahan fiskal.
"Apa yang telah dilakukan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dalam hal investasi di bidang infrastruktur, sumber daya manusia, peraturan dan undang-undang baru seputar liberalisasi investasi swasta, tetapi juga mengenai tenaga kerja dan perubahan fiskal," kata Banga usai mengunjungi hutan mangrove di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten.
Menurut Banga, banyak pekerjaan yang telah terjadi di Indonesia sebagai bagian dari proses pembangunan. Karena itu, dia menyampaikan kepada Presiden Jokowi pengakuan atas pekerjaan-pekerjaan tersebut.
"Pekerjaan hanyalah sebuah proses dan Indonesia berambisi menjadi negara berpendapatan tinggi dalam waktu 20 tahun, dan saya pikir reformasi yang dilakukan presiden (Indonesia) sedang dalam perjalanan," ucapnya.
Dirinya juga akan membicarakan tentang apa yang dapat dilakukan bank sentral untuk membantu Presiden Jokowi memikirkan reformasi berikutnya di Indonesia.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke
- Indonesia dan Russia Gelar Latgab Angkatan Laut