Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak El Nino - Pemkab Bogor Gelar Rakor Hadapi Kekeringan

Petani Urus Klaim Asuransi Gagal Panen

Foto : ANTARA/M Fikri Setiawan

Lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 89 desa minta bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, perlu menambah jumlah truk air.

BOGOR - Dua kelompok tani Kabupten Bogor dengan area seluas tujuh hektare yang gagal panen mulai mengurus klaim asuransi. Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Tatang Mulyadi, Selasa (29/8), menjelaskan bahwa setiap hektare sawah yang gagal panen dibayar senilai enam juta oleh perusahaan asuransi.

"Yang penting sesuai dengan kriteria. Satu hektare dibayar enam juta," kata Tatang. Dia
menjelaskan padi tujuh hektare yang gagal panen tersebut berada di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. "Sekarang yang terkena puso baru tujuh hektare di Kecamatan Ciawi milik dua kelompok tani," ujarnya.

Distanhorbun Kabupaten Bogor juga mencatat seluas 1,5 hektare sawah mengalami kekeringan berat. Kemudian, kekeringan sedang 39,3 hektare, kekeringan ringan 87,5 hektare, dan terancam kekeringan seluas 388,15 hektare.

Lebih jauh, Tatang memaparkan untuk kriteria kekeringan ringan ditandai dengan permukaan tanah pecah dan tidak ada sumber air. Kriteria kekeringan sedang, tanah lecah, sumber air tidak ada. Pertumbuhan sudah terlihat bagus. Kriteria berat, tanah sudah belah. Kaki juga bisa masuk. Daunnya sudah menggelinting.

Sementara itu, Kabid Perlindungan dan Pelayanan Usaha Distanhorbun Kabupaten Bogor, Judi Rahmat, menjelaskan periode Mei-Agustus ada 11 ribu hektare sawah yang diasuransikan. "Asuransi tersebut berlaku selama masa tanam hingga panen atau dalam kurun waktu empat bulan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top