Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 10 Des 2024, 15:20 WIB

Hasil Produksi Petani Perkebunan RI Masuk Supply Chain Industry Jepang

Hasil produksi petani RI masuk dalam supply chain industry Jepang. Kerja sama diteken di Jakarta, Selasa (10/12) oleh Manajer Umum, Divisi Perencanaan Perusahaan Nissin Foods Holdings Kei Saito (kiri) & Sabarudin, Ketua SPKS Nasional (kanan)

Foto: istimewa

JAKARTA-Para petani perkebunan RI terus melalukan penetrasi pasar di manca negara. Terbaru perusahaan asal Jepang, Nissin Foods Holdings-Japan menggandeng Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), salah satu organisasi petani sawit untuk masuk dalam supply chain industri-nya.

Kerja sama ini dimulai dengan membangun pilot project bersama agar petani kecil masuk dalam supply chain industry Jepang di kemudian hari melalui pendekatan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). 

Peluncuran Program ini merupakan bentuk komitmen Nissin Foods Holdings sebagai perusahaan pembeli minyak sawit berkelanjutan di Jepang. 

Manajer Umum, Divisi Perencanaan Perusahaan Nissin Foods Holdings Kei Saito mengatakan, Nissin Foods Holding adalah pembeli minyak sawit di Japan yang menghasilkan produk turunan terutama mie instan.

 "Kami memiliki komitmen untuk membangun ketelusuran minyak sawit yang traceable dan berkelanjutan serta mendukung peningkatan kapasitas serta praktik berkelanjutan petani sawit skala kecil,"ucapnya dalam acara penandatanganan kerja sama itu di Jakarta, Selasa (10/12).

Dia menegaskan, Nissin Foods Holdings berkomitmen untuk melakukan pengadaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, terutama dengan melibatkan petani kecil dalam supply chain perusahaan tersebut.

Selama beberapa tahun, papar dia, perusahaan itu telah bermitra dengan SPKS untuk memfasilitasi dialog dengan para petani kecil di Indonesia. "Kami sangat senang dapat meluncurkan inisiatif ini dengan dukungan kuat dari SPKS dan komunitas Desa Sugih Waras yang akan memainkan peran penting dalam proses sertifikasi RSPO,"ucapnya.

"Tujuan kami adalah untuk memanfaatkan proyek ini sebagai batu loncatan untuk lebih meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian petani skala kecil di Indonesia," tambah Kei Saito.

Sabarudin, Ketua SPKS Nasional mengapresiasi Nissin Foods Holdings dengan memulai investasi pada petani skala kecil dengan membangun supply chain yang berkelanjutan untuk pasar mereka di Jepang. 

“Kami berharap agar rantai pasok perusahaan di Jepang dapat dipasok dari 100% petani sawit skala kecil yang traceable, bebas deforestasi dan lestari. SPKS, dapat menjadi pihak independen atau verifikator untuk memastikan ketelusuran rantai pasok sawit yang berkelanjutan untuk pasar di Jepang,” tegas Sabarudin. 

Lebih lanjut, Sabarudin berharap agar kerjasama antara petani kecil dan pembeli ini dapat mendorong kemitraan yang adil sehingga petani kecil memperoleh harga yang adil. 

Hiroshi Ishida, Direktur Eksekutif Caux Round Table Japan mengatakan, NPO CRT Japan adalah organisasi yang menjembatani perusahaan dan petani untuk berkolaborasi. “Melalui program ini, kami bersyukur dapat berperan dalam membangun kepercayaan lebih 

lanjut antara perusahaan dan petani kelapa sawit skala kecil di Indonesia, dan berkolaborasi dengan SPKS. Melalui upaya ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik,” ujar Hiroshi Ishida.

Tata Kelola

Sementara, Asrianto, Sekretaris Desa Sugih Waras mengatakan, petani sawit di Desa Sugih Waras sangat mengharapkan kerjasama ini untuk perbaikan tata kelola sawit di tingkat desa. Terdapat 300 kepala keluarga dengan kebun sawit swadaya seluas 500 hektar di Desa Sugih Waras. 

“Petani sawit memerlukan dukungan untuk peningkatan kapasitas, pembentukan kelembagaan dan pengetahuan tentang penerapan praktik berkelanjutan termasuk melalui sertifikasi. Kami berharap, program kerjasama ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani di tingkat desa dan agar perusahaan sawit dapat membangun kemitraan yang adil bagi warga desa,” kata Asrianto.

Kerja sama itu sebenarnya telah menjalin kerjasama sejak 2018 untuk melakukan gap analisis petani kecil 

dalam rantai pasok minyak sawit berkelanjutan di Indonesia. Temuan gap keberlanjutan tersebut menjadi landasan peluncuran Kerjasama ini pada 10 desember 2024 di Jakarta. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.