Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 26 Jan 2025, 15:17 WIB

Penuh Air Mata, Israel dan Hamas Rampungkan Pertukaran Sandera-Tahanan Kedua

Tentara perempuan Israel, yang ditahan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata di Gaza, 25 Januari 2025.

Foto: CNA/Reuters

TEL AVIV - Tepuk tangan dan sorak-sorai memenuhi alun-alun Tel Aviv pada Sabtu (25/1) saat Hamas membebaskan empat sandera Israel. Sementara di Tepi Barat juga warga bergembira ketika Israel membebaskan 200 tahanan Palestina sebagai imbalannya.

Sementara Israel dan Hamas menyelesaikan pertukaran sandera-tahanan kedua di bawah kesepakatan gencatan senjata, pertikaian di menit-menit terakhir menghalangi rencana kembalinya ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi ke wilayah utara Jalur Gaza yang hancur.

Keempat sandera yang dibebaskan, semuanya tentara wanita, tiba di sebuah rumah sakit di pinggiran pusat komersial Israel, Tel Aviv, setelah lebih dari 15 bulan ditawan di Gaza.

Layanan penjara Israel mengonfirmasi bahwa 200 tahanan Palestina dibebaskan sebagai imbalan, beberapa dari mereka kemudian dideportasi.

Para tawanan warga Israel, Karina Ariev, Daniella Gilboa, dan Naama Levy, semuanya berusia 20 tahun, dan Liri Albag, 19 tahun, melambaikan tangan, tersenyum, dan mengacungkan jempol saat diarak di atas panggung di Kota Gaza, diapit oleh militan bertopeng dan bersenjata.

Setelah diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), militer mengatakan mereka dibawa ke Israel dan "dipertemukan kembali dengan orang tua mereka".

Di Tel Aviv, tempat orang berkumpul untuk menyaksikan pembebasan mereka di layar TV besar di sebuah plaza Hostage Square, terdengar tangisan kegembiraan, tepuk tangan dan sorak sorai keras saat bendera Israel berkibar.

Di Ramallah, pusat Otoritas Palestina di Tepi Barat, kerumunan warga Palestina bersorak kegirangan saat puluhan tahanan yang dibebaskan tiba dengan bus dari penjara.

Salah satu dari mereka, Azzam al-Shallalta, berlutut dan menangis di kaki ibunya setelah kerumunan yang berlinang air mata menggendongnya di pundak mereka, seorang jurnalis AFP melaporkan.

"Situasi yang saya hadapi sangat menyedihkan, benar-benar menyedihkan. Kami berdoa kepada Tuhan agar membebaskan semua saudara kami yang kami tinggalkan," kata Shallalta, yang masih mengenakan pakaian olahraga abu-abunya.

Lega

Para sandera Israel yang dibebaskan dibawa dengan helikopter militer ke Pusat Medis Rabin, yang wakil direkturnya Lena Feldman Koren mengatakan keempatnya berada dalam kondisi "stabil" meskipun "penahanan yang berkepanjangan dalam kondisi yang keras terlihat jelas".

Rekaman yang dirilis militer menunjukkan keluarga-keluarga diliputi kegembiraan karena bisa kembali bersama.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan orang tua Albag setelah pembebasannya, dan mengatakan kepada mereka bahwa "ini adalah momen yang sangat membahagiakan yang telah lama kami nantikan", menurut pernyataan dari kantornya.

Kementerian luar negeri Bulgaria menyambut baik pembebasan Gilboa, yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Amerika Serikat, yang telah membantu mengamankan kesepakatan gencatan senjata, mengatakan "akan terus bersama mitra besarnya, Israel, untuk mendorong pembebasan semua sandera yang tersisa".

Kemudian pada hari Sabtu, warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv untuk meminta pemerintah mereka memastikan semua sandera, termasuk mereka yang tidak akan dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata, kembali ke rumah.

Media Mesir yang berafiliasi dengan pemerintah mengatakan 70 tahanan Palestina yang dibebaskan dan "dideportasi" oleh Israel telah tiba di Mesir dengan bus. Mereka akan melanjutkan perjalanan ke pengasingan di negara ketiga.

Mereka yang diusir telah menjalani hukuman atas serangan mematikan terhadap warga Israel, menurut daftar yang dipublikasikan oleh otoritas Israel.

Di kota Rafah di Gaza selatan, kerumunan orang berkumpul untuk menyambut 14 tahanan yang dibebaskan oleh Israel dan dikirim ke wilayah tersebut.

Majda Balousha mengatakan dia berharap suaminya akan kembali ke Gaza yang "makmur dan tidak hancur".

"Namun segala puji bagi Allah yang telah membebaskannya," katanya.

Pertukaran sandera-tahanan merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku Minggu lalu.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.