Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penambang Timah di Belitung Beralih Profesi Budi Daya Kerapu

Foto : ANTARA/Kasmono/Apriliansyah

Budi daya kerapu di Belitung oleh masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

Tanjungpandan - Sejumlah penambang bijih timah di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, beralih profesi mengembangkan budi daya ikan kerapu karena hasil usaha itu tersebut cukup menjanjikan meningkatkan ekonomi.

"Kami mencatat ada sejumlah penambang timah yang beralih profesi saat ini menjadi pembudi daya ikan kerapu," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, penambang timah yang beralih profesi menjadi pembudi daya ikan kerapu tersebut karena tertarik dengan potensi dan hasil dari kegiatan budi daya tersebut yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Ia mencontohkan, pembudi daya kerapu dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) di Dusun Batu Mana, Desa Lassar, Kecamatan Membalong terdiri dari eks penambang bijih timah.

"Sekarang semakin banyak minat untuk membudayakan ikan kerapu ini seperti di Dusun Batu Mana, Desa Lassar banyak awalnya bermain Tambang Inkonvensional (TI) kini beralih menjadi pembudi daya kerapu," ujarnya.

Rekie menambahkan, hasil panen budi daya kerapu tersebut nantinya dijual kepada salah satu penampung di daerah itu untuk diekspor ke Hong Kong.

"Malahan sekarang ada fenomena pengepul yang berhutang ke pembudi daya, dalam arti para pembudi daya belum mau mengambil uang hasil penjualan tersebut misalnya ada Rp20 juta dan minta disimpan dulu maka nilai ekonomi dalam kegiatan budi daya ini sangat menjanjikan," kata Rekie.

Ia menambahkan, pihaknya mencatat saat ini ada sebanyak 110 Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang menjalankan aktivitas budi daya ikan kerapu menggunakan KJA.

Para pembudi daya tersebut, kata Rekie, tersebar di sejumlah titik yang menjadi kawasan sentra budi daya kerapu seperti Tanjung Rusa, Pulau Rengit, Lassar, Ulim, Batu Mana, dan Selat Nasik.

"Mereka membudidayakan semua jenis kerapu yang bernilai ekspor dengan tujuan Hong Kong," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini harga ikan kerapu jenis cantang ditetapkan Rp80 ribu per kilogram dan kerapu jenis cantik Rp120 ribu sampai Rp125 ribu per kilogram.

"Pada semester I 2024 kami telah mengekspor sebanyak 41,7 ton kerapu hidup menuju Hong Kong," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top