Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 04 Sep 2023, 06:03 WIB

Pelajar Juga Harus Melek Alat Pembayaran

Pameris menunjukkan uang kertas Timor Leste saat masih dijajah Portugal pada pameran Indonesia Numismatic Show (INS) 2 di Jakarta, Minggu (3/9). Numismatik merupakan studi atau koleksi tentang mata uang termasuk koin, token, uang kertas dan objek lainnya.

Foto: Koran Jakarta/M. Fachri

JAKARTA - Masyarakat saat ini dihadapkan begitu banyak sistem keuangan yang menyajikan aneka alat pembayaran seperti QRIS. Situasi ini harus dipahami juga oleh para pelajar. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta (KPw BI Jakarta) menggelar diseminasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam "Liga Zone 2023 SMPN 109 Jakarta" di Gedung Auditorium Graha BaktiUniversitas Dharma Persada, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (3/9). Kepala Kantor KPw BI Jakarta, Arlyana Abubakar, mengatakan kegiatan bertujuan menggalakkan pembayaran nontunai melalui QRIS dan BI-Fast.

Selain mengedukasi tata cara penggunaan, dia juga mengingatkan cara bijak penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran. "Sebelum melakukan pembayaran diajarkan untuk bijak. Harus cek jumlah dan akun tujuan pembayaran," ujar Arlyana dikutip jakartagoid.

Menurutnya, penggunaan QRIS bagi pelajar usia SMP ke atas saat ini wajar. Sebab, perangkat digital gawai telepon seluler pascapandemi sudah menjadi bagian dari keseharian. Kemudian, penggunaannya juga bisa melalui berbagai aplikasi dompet digital, tanpa harus terkoneksi dengan rekening bank.

Dengan demikian, QRIS akan mempermudah pengawasan uang agar tidak hilang. Kemudian, orang tua juga bisa mengawasi penggunaan QRIS lantaran jumlah dan tujuan transaksi oleh anak akan tercatat secara digital.

Arlyana memastikan QRIS saat ini bisa digunakan di berbagaimerchantyang telah bekerja sama. Secara keseluruhan, telah terdapat sekitar 4,7 jutamerchantQRIS di DKI Jakarta. Komposisi persentasenya jumlah 39 persen di antaranya berjenis usaha mikro dan 27 persen usaha menengah.

"Merchantusaha mikro mayoritas bidang makanan minuman. Makanya kami juga berharap siswa aktif mengajari bila ada pedagang yang belum gunakan QRIS," jelasnya. Arlyana mengakui, sampai Juli, pengguna QRIS Jakarta bertambah sebanyak 698.064 atau 64,67 persen dari target akhir tahun (1,1 juta pengguna baru).

Sedangkan volume transaksi telah mencapai 361 juta kali atau 104 persen dari target sampai dengan akhir tahun. "Kami berharap hingga akhir tahun ini mampu mencapai target pengguna baru. Karena itu, ke depan kegiatan serupa menyasar sekolah akan digencarkan," ujarnya.

Sementara itu, pelajar kelas 8 SMPN 109 Jakarta, Ardika Rangga, mengapresiasi diseminasi yang digelar di sela-sela kegiatan sekolahnya. Ia berharap kampanye penggunaan QRIS terus digencarkan sehingga jumlah merchant terus meningkat.

"Karena belum semua pedagang punya QRIS. Saya berharap bisa semakin banyak pedagang yang punya," tandasnya. wid/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.