
Masyarakat Perlu Diedukasi Terkait Manfaat Hilirisasi Sektor Perkebunan
Di sela sela penyerahan bantuan kepada anak yatim piatu di bulan Ramadan
Foto: istimewaJAKARTA-Masyarakat perlu diedukasi terkait manfaat nyata hilirisasi sektor perkebunan. Hilirisasi menghasilkan produk turunan yang kerap bersentuhan langsung dengan kehidupan rumah tangga masyatakat Indonesia.
Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Astra Agro, mempererat tali silaturahmi dengan menyalurkan bantuan kepada anak yatim piatu di bulan Ramadan, sebagai wujud kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan penuh berkah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forwatan, Seledug Bantolo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan berbagi ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan Forwatan setiap Ramadan, bersama dengan para pengusaha dan mitra lainnya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kebahagiaan dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan, khususnya anak-anak yatim piatu,” kata Bantolo di Panti Asuhan Yatim Piatu Yayasan Al-Mukhilisin, Kamis (20/3).
Selain itu, Bantolo menjelaskan, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan sawit dan produk turunannya, yang masih kurang diketahui oleh masyarakat.
“Produk turunan kelapa sawit itu sangat beragam, mulai dari yang sering kita temui di dapur, seperti minyak goreng dan tepung, hingga yang lebih inovatif seperti biosolar dan biovtur atau bahan bakar pesawat terbang,” jelas Bantolo.
Mewakili pengurus Forwatan, Bantolo juga menyampaikan apresiasi yang tinggi perusahaan perusahaan perkebunan yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini. Dia berharap bantuan sosial berbagi ini bisa terus berkelanjutan.
“Semoga kegiatan ini bisa berlangsung setiap tahun, sehingga kita bisa terus berkumpul dan berbagi kebahagiaan bersama adik-adik di sini,” harap Bantolo.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan cerita mengenai beragam produk turunan sawit. “Produk turunan kelapa sawit itu sangat beragam, mulai dari yang sering kita temui di dapur, seperti minyak goreng dan mentega, hingga yang lebih inovatif seperti biosolar dan biovtur atau bahan bakar pesawat terbang,” jelas Bantolo.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, Ketua Kompartemen Media Relation GAPKI, Fenny Sofyan, berbagi cerita tentang kelapa sawit dalam bahasa yang mudah dipahami kepada puluhan anak-anak yang hadir.
“Saya ingin mengajak adik-adik untuk mencintai komoditas dalam negeri yang dimana sawit indonesia tidak dalam pemenuhan pangan Indonesia namun juga global,” ujarnya.
Dikatakan Fenny, selain menjalankan komitmen dalam memberikan manfaat bagi bangsa. “Momentum Ramadan bulan penuh berkah ini juga tidak disia-siakan untuk memohon dan memanjatkan doa untuk kelangsungan bisnis industri sawit Indonesia agar dapat memberikan manfaat bagi bangsa,” katanya.
Saat ini, dikatakan Fenny, sawit Indonesia tengah mengalami banyak tantangan yakni produktivitas yang menurun, persaingan global yang kian ketat.
“Isu negatif ditengah berbagai upaya perbaikan tata kelola berkelanjutan yang saat ini sedang dilakukan para pelaku industri,” tambahnya.
Fenny memulai dengan mengatakan bahwa hampir 24 jam dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu terhubung dengan produk turunan kelapa sawit. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kelapa sawit dalam kehidupan.
“Sawit itu buahnya kecil-kecil, mirip anggur, dengan warna merah. Dari buah sawit ini, diperaslah untuk menghasilkan berbagai macam produk. Produk pertama yang dihasilkan adalah minyak goreng, yang sering kita gunakan untuk memasak sehari-hari,” jelas Fenny.
Selain minyak goreng, sawit juga ada dalam banyak produk lain, baik makanan maupun non-makanan. Misalnya, gliserin pada hand body, serta lipstik, blush on, sampo, pasta gigi seperti Pepsodent, dan produk lainnya dari ujung kepala hingga kaki.
“Semua makanan, baik itu makanan ringan maupun lainnya, mengandung sawit. Misalnya, es krim, coklat, dan banyak produk lainnya,” jelas Fenny.
Di samping itu, sawit memiliki kandungan yang sangat bermanfaat. Salah satunya, minyak goreng, yang mengandung vitamin A dan E. “Bahkan, kandungan vitamin A dalam sawit lebih tinggi dibandingkan dengan wortel,” kata dia.
Lebih lanjut, Fenny menyebutkan bahwa industri sawit memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif mengenai sawit.
“Saat ini, lebih dari 16 juta orang menggantungkan hidupnya pada sawit, yang menunjukkan betapa besar kontribusinya dalam kehidupan kita sehari-hari,” imbuh dia.
Terus Berkolaborasi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Al Mukhlisin Cibubur, Bambang, mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Forwatan, GAPKI, dan Astra Agro. Ia berharap kerja sama yang baik ini dapat terus terjalin di masa mendatang.
“Semoga tahun depan kami bisa kembali memberikan keberkahan kepada anak-anak yatim. Terima kasih kepada Forwatan dan pengusaha sawit yang telah mendukung kegiatan sosial ini,” pungkas Bambang.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
- 5 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
Berita Terkini
-
Film Qodrat 2 Segera Tayang Lebaran 2025, Dibintangi Vino G Bastian dan Acha Septriasa
-
BPJS Kesehatan Siapkan Antisipasi Lonjakan Pasien Setelah Lebaran
-
Dedi Mulyadi Targetkan Tahun 2025 Jabar Bebas Premanisme
-
16 Penerbangan Dibatalkan akibat Erupsi di Bandara Ngurah Rai
-
Bocah yang Tenggelam di Pantai Titian Mutiara Berhasil Ditemukan