Kurikulum Merdeka Sesuai Karakteristik Tiap Sekolah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo (kiri), dalam Sosialisasi Kurikulum Merdeka, di Jakarta, Selasa (6/6).
Foto: istimewaJAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo, memastikan Kurikulum Merdeka sesuai karakteristik tiap sekolah. Menurutnya, implementasi Kurikulum Merdeka lebih fleksibel bagi sekolah.
"Lebih fleksibelnya implementasi kurikulum merdeka sehingga kurikulum ini dapat digunakan oleh sekolah di Gresik sesuai karakteristiknya," ujar Nino dalam Sosialisasi Kurikulum Merdeka, di Jakarta, Selasa (6/6).
Dia menuturkan kurikulum merupakan salah satu alat penting dalam mendukung guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka bersifat sukarela dengan jumlah sekolah yang telah mengimplementasikan sebanyak 156 ribu per Februari 2023 sejak diluncurkan pada tahun 2022.
Anindito menambahkan, pihaknya terus mendorong dan memastikan semua guru untuk memahami substansi Kurikulum Merdeka dengan tepat. Kurikulum Merdeka memberikan otonomi bagi guru merancang jenis kurikulum yang tepat.
"Kurikulum Merdeka memberikan otonomi kepada guru untuk merancang jenis kurikulum yang tepat untuk disampaikan ke siswa," tandasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki, mengatakan Kurikulum Merdeka sesuai filosofi pendidikan guna menciptakan generasi penerus yang berkarakter. Menurutnya, kurikulum tersebut sesuai dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat kompetensi dan kapabilitas guru di Indonesia.
"Lewat guru yang otentik dan siswa yang memiliki karakter sejalan dengan IKM, kiranya dapat memberikan kontribusi positif ke dunia pendidikan di Indonesia," katanya.
Tantangan Tersendiri
Guru kelas 4, Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 GKB Gresik, Muhammad Fani Hidayatulloh, menyebut pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka merupakan tantangan tersendiri. Salah satunya terkait jumlah maksimal siswa dalam pedoman implementasi Kurikulum Merdeka.
"Jumlah siswa yang ada di kelas kami ada 32 hingga 34 anak. Sedangkan jumlah maksimal siswa menurut pedoman implementasi Kurikulum Merdeka yaitu 28 siswa, sehingga kami terkendala dalam memantau siswa," terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto, mengungkapkan pihaknya mendukung adanya Kurikulum Merdeka. Pada Tahun Ajaran 2023/2024 kurang lebih 600 sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Gresik sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
"Di dalamnya termasuk 140 yang menjadi Sekolah Penggerak siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka," jelasnya.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras