Keren Kebijakan Ini, Penjabat Bupati Magelang Resmikan Toko Kendali Inflasi di Pasar Muntilan
Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto meresmikan toko kendali infalsi di Pasar Muntilan.
Foto: ANTARA/HO - Pemerintah Kabupaten MagelangMagelang - Penjabat Bupati Magelang, Jawa Tengah,Sepyo Achanto meresmikan Toko Kendali infalsi di Pasar Muntilan yang merupakan inisiasi langsung dari Bank Indonesia.
Sepyo Achanto di Magelang, Rabu, menyampaikan peresmian Toko Kendali Inflasi ini memiliki arti dan makna yang sangat strategis dalam konteks menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan.
Peresmian toko ini sekaligus sebagai upaya terpadu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Magelang untuk mengendalikan inflasi.
Toko kendali inflasi ini dalam rangka pengendalian harga dan menjaga ketersediaan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di Kabupaten Magelang, serta merealisasikan upaya pengendalian inflasi daerah pada poin menjaga pasokan dan pengendalian harga barang kebutuhan pokok dan barang penting yang berfungsi sebagai stabilisator harga barang pokok dan barang penting.
"Dipilih Pasar Muntilan, karena pasar ini merupakan pasar pantauan dan pelaporan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang menyediakan kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat," katanya.
Dia berharap dengan inflasi yang terkendali, akan lebih meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah, serta memberikan dorongan kepada para investor untuk berinvestasi.
Ia berpesan keberadaan toko kendali inflasi ini tidak boleh mematikan usaha pedagang yang ada, karena toko ini bertujuan untuk stabilisasi ketika terjadi kenaikan harga bahan pangan
"Harapan ke depan toko kendali inflasi dapat berperan sebagai penyuplai kebutuhan bahan pangan bagi para pedagang, karena toko ini memperoleh barang langsung dari gapoktan, peternak selaku produsen, lebih baik lagi apabila bisa menjalin sinergi dengan produsen minyak goreng maupun gula pasir," katanya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih mengatakan pengendalian inflasi pada tahun 2024 masih akan mengalami kendala atau tantangan yang dari sisi harga pangan yang bergejolak atau yang di kenal sebagai volatile food terutama beras.
"Bahan kebutuhan pokok rawan menjadi penyebab inflasi, karena mudah mengalami gejolak. Untuk itulah Bank Indonesia konsen pada upaya kolaborasi dalam menekan laju inflasi," katanya.
Ia menyampaikan, dalam menghadapi kondisi seperti itu, maka pada rapat koordinasi wilayah tim pengendali inflasi daerah beberapa saat yang lalu yang dipimpin oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah merekomendasikan implementasi kios pangan di kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
"Dengan adanya kios ini diharapkan dapat memotong rantai distribusi beras melalui kerja sama dengan Bulog. Selain itu juga akan merencanakan ada replikasi kios serupa di kecamatan atau di pasar lain yang ada di Kabupaten Magelang," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Semen Padang FC Tahan Imbang Klub Malaysia Super League dengan Skor 2-2
- Kader Golkar DKI Diminta Bekerja Keras Menangkan Cagub Jakarta RIDO
- Menekraf Luncurkan Program Baru di Aceh
- Terus Bertambah, Polisi Tetapkan 22 Tersangka pada Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Komdigi
- Timnas MLBB Putri Raih Kemenangan Sempurna Pada Laga Perdana IESF 2024