Kenali Penyebab Epilepsi, IDI Praya Berikan Solusi Pengobatan
Foto: EyeEm/FreepikIDI Kecamatan Woha idipraya.org menjelaskan bahwa epilepsi adalah salah satu yang dianggap cukup berbahaya bagi kesehatan. Kejang berulang yang disebabkan oleh pelepasan impuls listrik yang tidak normal di otak dikenal sebagai epilepsi. Kejang ini dapat bervariasi dalam intensitas dan durasi, serta dapat disertai dengan kehilangan kesadaran dan perubahan perilaku.
IDI Kecamatan Praya adalah salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Praya adalah organisasi profesi yang berfungsi untuk menaungi para dokter di wilayah Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tujuan IDI Praya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, membantu pengembangan profesionalisme dokter, dan memberi masyarakat edukasi dan informasi kesehatan.
IDI Praya kemudian meneliti lebih lanjut mengenai penyakit epilepsi yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. Beberapa cara dan rekomendasi obat yang tepat bagi para penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit epilepsi?
Menurut IDI Kecamatan Praya, banyak hal dapat menyebabkan epilepsi, seperti genetik, trauma kepala, infeksi otak, gangguan sistem imun, masalah tumbuh kembang anak, masalah metabolis, dan masalah pembuluh darah di otak. Penyakit epilepsi dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Faktor genetik atau keturunan
Faktor utama yang menyebabkan epilepsi adalah faktor keturunan atau genetik. Sebagian besar kasus epilepsi tidak memiliki penyebab yang diketahui, tetapi sekitar 30 hingga 70 persen kasus diketahui memiliki unsur yang terkait dengan genetika.
2. Adanya cedera kepala
Cedera kepala adalah faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko epilepsi hingga tujuh kali lipat.
3. Terjadinya infeksi pada otak
Selain faktor genetik atau keturunan. Epilepsi dapat terjadi karena infeksi otak seperti meningitis atau ensefalitis herpes simplex dapat menyebabkan kejang dan meningkatkan risiko epilepsi.
4. Adanya gangguan pada sistem imun
Faktor terakhir yang dapat menyebabkan epilepsi adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kejang dan epilepsi yang muncul secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh ensefalitis autoimun. Pengetahuan tentang penyebab epilepsi sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang efektif. Banyak kasus yang penyebabnya tidak diketahui, tetapi faktor-faktor lain yang berpotensi berbahaya masih dapat dicegah.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati epilepsi?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang bisa meringankan gejala epilepsi. Adapun beberapa orang yang bisa di konsumsi meliputi:
1. Carbamazepine
Carbamazepine digunakan untuk mengontrol dan mencegah kejang epilepsi. Obat ini juga digunakan untuk mengobati nyeri di wajah yang disebabkan oleh gangguan saraf trigeminal, juga dikenal sebagai gangguan bipolar. Dimulai dengan 100 mg, dosanya dapat ditingkatkan hingga 200 mg setiap minggu.
2. Asam Valproat
Obat Asam valproat adalah obat untuk mengobati kejang akibat epilepsi dan gangguan bipolar. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat antikonvulsan lainnya. Obat ini membutuhkan resep dari dokter.
3. Gabapentin
Gabapentin adalah obat yang dapat mengatasi kejang dengan menghambat aktivitas saraf yang berlebihan. Dokter akan memberikan dosis awal bisa 1 kapsul 300 mg atau 3 kapsul 100 mg sekali sehari, kemudian ditingkatkan sesuai kebutuhan.
4. Lamotrigine
Obat ini diberikan untuk mengurangi frekuensi kejang dengan menurunkan aktivitas sel otak yang terlalu aktif. Untuk dosisnya harus melalui konsultasi dokter.
5. Levetiracetam
Obat terakhir yang mungkin akan diberikan dokter adalah Levetiracetam. Obat ini dapat digunakan sebagai antiepilepsi, efektif untuk berbagai jenis kejang.
Obat-obatan ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter dan harus disesuaikan dengan kondisi dan respons individu terhadap pengobatan. Jika ada efek samping atau gejala tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
(IKN)
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Ini Pangkostrad yang Baru