Kadin Sebut Ide 'Family Office' Perlu Dijajaki dan Dipelajari
Dokumentasi. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) M. Arsjad Rasjid.
Foto: ANTARA/Arnidhya Nur ZhafiraJakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan ide atau gagasan mengenaifamily officeperlu dieksplorasi dan dipelajari.
"Pertama bahwa ide ini dikeluarkan untuk dieksplorasi dulu. Kita mempelajari dari negara-negara seperti Singapura dan yang lain. Intinya begini, sebagai negara juga harus ada produk-produk yang dikeluarkan supaya pemerintah kompetitif dengan negara lain," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid di Jakarta, Senin.
Menurut dia,family officeadalah salah satu yang diusulkan bisa menjadi produk unggulan juga yang bisa dibuat Indonesia. Ide ini sedang dipelajari dampak positif dan negatifnya.
"Kalau dampak negatif pasti selalu ada apapun ada negatifnya, tapi juga ada positifnya sehingga kita pertimbangkan. Jadi kalau boleh saya mengatakan begini jangan dulu dimatikan idefamily officeini, biarkanlah nanti berkembang, kita lihat dulu, kita pelajari positifnya bagaimana, negatifnya bagaimana, nanti untuk Indonesia mana yang terbaik," katanya.
Eksplorasi terhadap idefamily officeini agar Indonesia tidak kalah dalam hal daya saing dan kompetitif dengan negara-negara tetangga.
"Kalau kita tidak kompetitif bagaimana uang (bisa) masuk ke Indonesia, padahal kita membutuhkan investasi masuk ke Indonesia, uang masuk ke Indonesia supaya kita bisa menambah lapangan pekerjaan.
Karena kuncinya bonus demografi ini apa? kita punya generasi muda yang banyak tapi tidak ada pekerjaan, jadi ini yang menjadi kunci utama buat kita," kata Arsjad.
Sebagai informasi, Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga ataufamily officeyang bisa ditarik ke Indonesia mencapai 500 miliar dolar AS dalam beberapa tahun ke depan.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan pembentukan tim khusus yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengkaji skema investasifamily officeini di Indonesia.
Kajian yang dilakukan dalam satu bulan ke depan itu akan membahas soal regulasi dan potensi, serta banyaknya permintaan dari komunitasfamily officedi dunia yang menginginkan skema tersebut dapat diterapkan di Bali.
Skemafamily officeini akan memberikan kemudahan pelayanan dan perizinan bagi klaster keuangan keluarga besar untuk menanamkan dananya di Indonesia.
Skema ini menjadi peluang bagi penanaman modal di dalam negeri karena banyakfamily officeatau perusahaan yang dimiliki keluarga di Indonesia yang menempatkan pengelolaan dananya justru di luar Indonesia.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemulangan Warga Terus Dilakukan, Kemlu: 91 WNI yang Dievakuasi dari Suriah Tiba di Tanah Air
- Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo
- Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Sudah Dua Kali Erupsi
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru