Hongaria Hadapi Fase Pertahanan Banjir Paling Menantang
Orang-orang mengisi pasir ke dalam karung untuk mencegah banjir di Budapest, Hongaria, pada 17 September 2024.
Foto: ANTARA/Xinhua/Attila VolgyiBudapest - Hongaria memasuki fase paling menantang dalam menghadapi gelombang banjir saat ini, demikian diumumkan Perdana Menteri (PM) Viktor Orban, Rabu (18/9).
Orban mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Budapest bahwa puncak gelombang banjir melanda Hongaria dari Selasa (17/9) malam hingga Rabu fajar waktu setempat. Berbagai upaya pertahanan akan dilaksanakan selama sekitar sepekan, dengan air banjir diperkirakan akan meninggalkan perbatasan selatan negara itu menuju Serbia pada Kamis (26/9) mendatang.
Gelombang banjir di Sungai Danube diperkirakan akan mencapai puncaknya di ketinggian 846 centimeter di Budapest pada Sabtu (21/9) antara sore dan malam hari, 40-50 centimeter lebih rendah dari rekor tertinggi sepanjang sejarah yang tercatat pada 2013, kata Orban.
PM Hongaria itu mengatakan kepada awak media bahwa fase pertahanan banjir kali ini, yang melibatkan petugas pengelolaan air, manajemen bencana, militer, dan sukarelawan, akan menjadi fase yang paling sulit.
Namun, Orban menambahkan bahwa pertahanan banjir di Hongaria telah berhasil bertahan sejauh ini. Dia menggambarkan pertahanan tahun ini sebagai "persiapan menghadapi peristiwa-peristiwa yang telah diketahui dan diantisipasi", seraya menegaskan bahwa pengalaman sebelumnya pada 2013 telah membekali pihak berwenang dalam menangani situasi tersebut.
Sekitar 4.400 pekerja telah dikerahkan oleh otoritas manajemen air dan bencana, kata Orban. Polisi dan petugas penjara saat ini sedang berpartisipasi dalam upaya pertahanan banjir di area sungai sepanjang 544 kilometer di Hongaria.
Pemerintah Hongaria telah menginvestasikan 435 miliar forint (1 forint Hongaria = Rp42,99) atau sekitar 1,22 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.350) untuk perlindungan banjir sejak 2013, yang menghasilkan infrastruktur yang lebih baik, kata Orban menegaskan.
Sejauh ini, Hongaria belum melaporkan korban jiwa, tapi, hujan yang terus-menerus turun di negara Eropa Tengah dan Eropa Timur lainnya selama beberapa hari terakhir telah merenggut korban jiwa, memicu evakuasi, serta menyebabkan kerusakan dan gangguan yang meluas.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- World Plastics Council and Global Plastics Alliance Minta Akhiri Polusi Plastik
- Lima Remaja Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran di Jakarta Barat
- Ini Peringkat 30 Eksportir Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3 dari Belakang
- Memiliki Ide Memajukan Jakarta, Rujaks Deklarasi Dukung Ridwan Kamil – Suswono
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025