Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gempa M5,1 Terjadi di Eragayam Papua, Akibat Deformasi Batuan Kerak Bumi

Foto : ANTARA/HO-BMKG

Peta pusat gempa M5,1 di Eragayam, Mamberamo Tengah, Papua, Kamis (16/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Eragayam, Mamberamo Tengah, Papua pukul 09.21 WIB, Kamis (16/11). Gempa dipicu deformasi batuan kerak bumi di zona pegunungan tengah Papua.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan kerak bumi di Zona Pegunungan Tengah Papua," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis (16/11).

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique-normal).

Ia mengemukakan gempa bumi yang terjadi pada pukul 09.21 WIB ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8 dengan pusat gempa terletak pada koordinat 3,79 lintang selatan dan 138,72 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Eragayam, Mamberamo Tengah, Papua pada kedalaman 81 km.

Gempa bumi ini dirasakan di Kota Wamena dengan skala intensitas II-III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Ia menambahkan hingga pukul 09.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top