Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gawat Semoga Tidak Terjadi di Indonesia, Malaysia Temukan 17 Kasus Cedera Paru Akibat Vape

Foto : ANTARA/Umarul Faruq

Arsip - Pekerja meracik cairan rokok elektronik (vape) di industri kawasan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (26/11/2019).

A   A   A   Pengaturan Font

Sebaiknya berhenti merokok untuk menjaga kesehatan, Malaysia temukan 17 kasus cedera paru akibat vape.

Kuala Lumpur - Gawat semoga tidak terjadi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah mendeteksi 17 kasus cedera paru akibat penggunaan rokok elektronik atau vape(e-cigarette or vaping associated lung injury/EVALI) hingga Juni 2023.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan dalam pernyataan media di Putrajaya pada Selasa mengatakan kementeriannya telah memantau EVALIsejak Juni 2022.

KKM meminta petugas medis untuk melapor jika menemukan pasien yang diduga mengidap penyakit tersebut.

Hasil survei kesehatan dan morbiditas nasional Malaysia pada 2022 mencatat penggunaan vape di kalangan remaja berusia 13-17 tahun meningkat menjadi 14,9 persen pada 2022 dari 9,8 persen pada 2017.

Rokok elektronik atau vapeadalah sebuah alat yang memanaskan cairan untuk menghasilkan aerosol yang dihirup oleh pengguna. Cairan itu biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya.

Menurut Radzi, penggunaan vape telah terbukti merugikan penggunanya karena menyebabkan EVALI.

Jika dipanaskan, cairan rokok elektronik tersebut akan menghasilkan bahan kimia yang dapat menimbulkan peradangan pada lapisan paru-paru dan menyebabkan EVALI, katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top