
Gallup Sebut Peringkat Kebahagiaan AS Turun ke Titik Terendah
Foto: AntaraAnkara - Peringkat kebahagiaan Amerika Serikat melorot dan mencatat tingkat terendah dalam sejarah, menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2025.
Peringkat negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu turun ke posisi ke-24 dari posisi ke-23 pada 2023.
Data tersebut dirilis pada Rabu (19/3) oleh lembaga riset Gallup dan mitra penelitiannya.
Laporan tahunan itu menilai tingkat kebahagiaan di 147 negara berdasarkan survei pada 2022-2024.
Pengukuran dilakukan berdasarkan evaluasi terhadap kehidupan sehari-hari yang dinilai sendiri oleh para responden, yang menyoroti pengaruh koneksi sosial, kepercayaan, dan ikatan komunitas terhadap kesejahteraan.
Finlandia kembali ditetapkan sebagai negara paling bahagia di dunia selama delapan tahun berturut-turut, sementara Meksiko dan Kosta Rika masuk dalam 10 besar untuk pertama kalinya sejak laporan itu dirilis pertama kali pada 2012.
Para peneliti mengaitkan turunnya peringkat AS tersebut dengan meningkatnya isolasi sosial dan polarisasi politik.
Laporan itu mencatat bahwa satu dari empat warga AS mengaku kian sering makan sendirian sepanjang 2023. Angka itu meningkat 53 persen dibandingkan 2003.
Data menunjukkan bahwa makan bersama berkontribusi pada tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, sehingga kecenderungan ini menjadi perhatian serius.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa meningkatnya pola pemilih anti-sistem di AS dan beberapa bagian Eropa berkorelasi dengan menurunnya tingkat kebahagiaan dan kepercayaan sosial.
Sementara itu, peringkat Meksiko dan Kosta Rika mengalami peningkatan signifikan.
Para peneliti mengaitkan hal itu dengan ukuran rumah tangga yang lebih besar dan hubungan keluarga yang lebih erat.
Laporan itu menyoroti bahwa masyarakat Amerika Latin, yang umumnya memiliki keluarga lebih besar, dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam membangun kesejahteraan yang berkelanjutan.
Sebagai perbandingan, 23 persen rumah tangga di Eropa hanya dihuni oleh satu orang, sementara di Meksiko angkanya hanya 11 persen.
Penelitian itu juga menemukan bahwa orang yang tinggal dalam keluarga beranggotakan empat hingga lima orang melaporkan tingkat kepuasan hidup tertinggi.
Kepercayaan sosial juga diidentifikasi sebagai faktor utama yang memengaruhi kebahagiaan.
Laporan itu merujuk pada kajian Gallup pada 2019, ketika para responden ditanya apakah mereka percaya dompet yang hilang akan dikembalikan jika ditemukan oleh orang lain.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang cenderung meremehkan kemungkinan dompet mereka dikembalikan, meski eksperimen secara nyata menunjukkan tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi.
Negara-negara Nordik seperti Finlandia, Denmark, Norwegia, dan Swedia tidak hanya menempati peringkat tertinggi dalam kebahagiaan, tetapi juga dalam kepercayaan sosial, termasuk kemungkinan dompet yang hilang dikembalikan.
John F. Helliwell, ekonom dari Universitas British Columbia dan salah satu editor pendiri dalam laporan ini, menekankan pentingnya kepercayaan dalam masyarakat.
Menurut dia, data mengenai dompet yang hilang menjadi bukti kuat bahwa orang merasa jauh lebih bahagia ketika mereka percaya bahwa orang lain peduli terhadap mereka.
Dalam daftar negara paling bahagia, Finlandia menempati peringkat pertama, diikuti oleh Denmark, Islandia, Swedia, dan Belanda.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman