Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bogor Pertahankan Serabi dengan Arang

Foto : ANTARA/M Baqir Idrus Alatas

Kedai Surabi Duren di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/4).

A   A   A   Pengaturan Font

Bogor Pertahankan Serabi dengan Arang

Berbagai daerah memiliki kuliner serabi, demikian juga Bogor yang masih mempertahankan cara tradisional memakai arang. Pemilik Kedai Surabi Duren, Faisal, yang akrab dipanggil Mang Uban, menuturkan mulai jarang pelaku usaha menjual serabi duren dengan penyajian tradisional ini.

"Sekarang sudah beralih ke gas, tapi kita masih pakai arang. Ada pengaruh terhadap rasa dan tekstur jadi lebih enak," katanya saat ditemui di kedai, Rabu (19/4). Sebelum pandemi, Mang Uban telah membuka kedai di Denpasar, Yogyakarta, empat titik di Jabodetabek, dan Kabupaten Bogor.

Pascawabah, akhirnya restoran serabi duren yang bertahan hanya di Kabupaten Bogor. Kendati demikian, masih ingin membuka di berbagai daerah. "Modalnya tidak terlalu besar. Sekarang ada tujuh pegawai membuat serabi dan makanan-minuman lainnya," ucapnya.

Selama periode mudik Lebaran kali ini, penjualan serabi justru berkurang. Peningkatan penjualan akan terjadi lagi tepat hari Lebaran dan sesudahnya. Biasanya, serabi terjual 200-250 potong per hari. Ketika momentum liburan seperti Natal dan Tahun Baru atau Idul Fitri, penjualan dipastikan melampaui hari-hari biasanya.

Hingga kini, keuntungan kotor yang diperoleh per bulan bisa mencapai 45-50 juta rupiah. Dia menggunakan bahan-bahan yang masih fresh seperti duren yang betul-betul berkualitas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top