
Banjarmasin Belum Mendapat Tambahan Jumlah Sekolah Program MBG
Foto: AntaraBanjarmasin - Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Ahmad Baihaqi mengatakan daerah setempat belum mendapatkan tambahan jumlah sekolah yang menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun ini.
"Masih pada 14 sekolah saat ini yang mendapatkan manfaat program MBG, belum ada tambahan," ujarnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Dia mengungkapkan program MBG di Kota Banjarmasin di 14 sekolah dimulai pada 6 Januari 2025, setiap hari berjalan lancar.
"Ada sebanyak 6.531 siswa di Kota Banjarmasin yang mendapatkan program MBG hampir satu bulan ini, semua berjalan lancar setiap harinya," kata dia.
Baihaqi menyatakan program MBG di Kota Banjarmasin didanai Badan Gizi Nasional.
Pihaknya mengharapkan jangkauan penerima program itu dapat diperluas ke sekolah lainnya.
"Banyak sekolah yang mengharapkan mendapatkan program MBG ini, kita menunggu kebijakan dari pusat," katanya.
Jumlah sekolah di Kota Banjarmasin 400 sekolah negeri dan swasta, dengan total 88 ribu siswa.
"Kita berharap secara bertahap bisa mencakup semuanya, karena program ini sangat baik untuk memenuhi gizi generasi muda yang akan menjadi penerus di negeri ini," ujarnya.
Pada peringatan Hari Gizi Nasional 2025, Disdik Kota Banjarmasin menggelar kegiatan itu di SMPN 1 Banjarmasin bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin.
Pada peringatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin Siti Wasilah menyampaikan pentingnya meningkatkan kesadaran para siswi SMP terhadap pemenuhan gizi sebagai calon agen kesehatan pada masa yang akan datang.
Menurut dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan kuat menentukan masa depan bangsa.
Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan stunting menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
"Tema Hari Gizi Nasional kali ini mengajak setiap keluarga untuk memilih makanan bergizi. Ini menjadi semangat bagi kita memastikan calon ibu, ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan balita terbebas dari stunting,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi bagi remaja putri sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
"Remaja putri harus dipastikan bebas dari anemia atau kurang darah, karena ini akan berpengaruh saat mereka menikah dan hamil kelak. Anemia pada ibu hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur, bayi dengan berat badan rendah, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi saat persalinan," katanya.
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi
Berita Terkini
-
Trump Desak Jepang Investasi dalam Energi dan Teknologi AS
-
Digelar di Tiga Kota Besar Indonesia, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) 2025 Proyeksikan Penjualan 34 Ribu Kursi Penerbangan Umrah
-
Siap-siap, Meta akan PHK Massal Karyawan di Seluruh Perusahaan
-
Pertamina Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Asian Management Excellence Awards 2025
-
Polri: Kapolsek-Kapolda telah Membuat Akun Medsos untuk Respons Aduan Masyarakat