
AS Konfirmasi Korut Telah Kirim Pasukan Tambahan ke Russia
Sejumlah tank K1A2 milik militer Korsel bergerak ke lokasi latihan militer gabungan antara Korsel-AS di Pocheon pada Kamis (6/3). Latihan militer gabungan ini bertujuan untuk memperkuat kesiapan pertahanan gabungan.
Foto: AFP/YONHAPSEOUL - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengkonfirmasi bahwa Korea Utara (Korut) telah mengirimkan pasukan tambahan ke Russia.
Mengutip seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya, Radio Free Asia melaporkan pada Kamis (6/3) bahwa Korut telah mengerahkan pasukan tambahan untuk mendukung Russia dalam perangnya melawan Ukraina, dengan mengirimkan cukup banyak tentara untuk menggantikan tentara-tentara yang gugur di garis depan.
Namun, pejabat tersebut tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak pasukan tambahan yang dikirim oleh Korut kali ini.
Sebelumnya pada pekan lalu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan bahwa pasukan tambahan tampaknya telah dikerahkan, namun mereka masih berupaya untuk menentukan berapa banyak jumlahnya.
Sementara itu Yu Yong-weon dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang baru-baru ini mengunjungi Ukraina, mengatakan pada Rabu (5/3) bahwa Korut mengirimkan sekitar 5.000 tentara tambahan, dengan 1.500 di antaranya ditempatkan di dekat wilayah Kursk dan 3.500 lainnya mendapatkan pelatihan adaptasi lokal di beberapa lokasi di wilayah Timur Jauh Russia.
Pada saat bersamaan, otoritas intelijen Korea Selatan (Korsel) pun mengkonfirmasi bahwa Korut diketahui mendapatkan transfer taktik drone dari Russia sebagai bentuk penguatan kerja sama militernya dengan Moskwa.
NIS pada Rabu menyatakan bahwa pasukan yang dikirim Korut ke Russia sedang mendapatkan pelatihan tentang cara mengoperasikan drone dan taktiknya, sehingga NIS terus mengamati kemungkinan kerjasama antara kedua negara dalam bidang pesawat nirawak.
Russia diperkirakan memberikan teknologi drone sebagai imbalan atas pengiriman tentara tambahan Korut sebanyak 1.500 orang pada awal tahun ini setelah 12.000 tentara yang dikirim pada Oktober tahun lalu.
Dalam perang di Ukraina, banyak korban dari tentara Korut akibat serangan drone. Oleh karena itu, mereka diketahui sedang mempelajari strategi untuk menghadapi serangan drone tersebut.
Sebelumnya, pemimpin Korut, Kim Jong-un, diketahui telah meninjau lokasi uji kinerja drone serangan bunuh diri pada November lalu dan menekankan bahwa sistem produksi harus segera dibangun untuk memulai produksi massal sesegera mungkin.
“Freedom Shield”
Pada Kamis, otoritas militer Korsel dan AS dalam jumpa pers bersama menyampaikan bahwa mereka akan menggelar latihan Freedom Shield dari tanggal 10 hingga 20 Maret ini untuk memperkuat kesiapan pertahanan gabungan.
Latihan tersebut akan menerapkan skenario ancaman nyata, termasuk perubahan strategi, taktik, dan kekuatan militer Korut yang dianalisis dari kerja sama militer Korut dan Russia serta berbagai konflik bersenjata.
“Latihan Freedom Shield ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan pertahanan dan kemampuan respons aliansi Korsel dan AS,” demikian pernyataan bersama militer Korsel dan AS.
“Selain itu, latihan lapangan akan diperluas di seluruh domain, termasuk darat, laut, udara, siber, dan luar angkasa untuk meningkatkan kesiapan operasional gabungan dan menunjukkan kemampuan pencegahan yang diperkuat,” imbuh mereka.
Sementara itu kantor berita KBS melaporkan bahwa sebanyak 15 warga sipil terluka setelah sebuah jet tempur Angkatan Udara Korsel secara tidak sengaja menjatuhkan 8 bom di daerah pemukiman warga di Provinsi Gyeonggi selama latihan militer pada Kamis.
Menurut Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Gyeonggi Utara, ledakan bom terjadi di dekat Jembatan Nangyu, Idong-myeon, wilayah Pocheon, Provinsi Gyeonggi pada Kamis pagi.
“Insiden tersebut menyebabkan 2 orang mengalami luka serius dan 13 lainnya luka ringan, termasuk seorang pendeta, pekerja asing, warga lokal, dan prajurit. Selain korban luka, sejumlah bangunan dan kendaraan di sekitar lokasi kejadian juga mengalami kerusakan dengan rincian lima rumah, sebuah gereja, rumah kaca, dan truk,” lapor KBS.
Sementara itu Angkatan Udara Korsel mengkonfirmasi bahwa pada Kamis pagi, 8 bom MK-82 secara tidak sengaja jatuh dari pesawat tempur KF-16 di luar zona tembak selama latihan gabungan dengan Angkatan Darat. Semua ini, menurut Angkatan Udara Korsel, terjadi akibat terdapatnya kesalahan dalam menentukan koordinat target. KBS/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 3 Bukan Penentu Kelulusan, Mendikdasmen: TKA Pengganti UN Tidak Wajib
- 4 Tiongkok Mengeklaim Telah Menemukan Sumber Energi “Tak Terbatas”
- 5 DPR dan Jampidsus Kejagung Gelar Rapat Bahas Korupsi Pertamina