Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Antisipasi Bencana Besar, BNPB: Riset Kegempaan Patahan Indonesia Harus Sering Diaktifkan

Foto : ANTARA/HO-Youtube BNPB

Tangkapan layar - Penjelasan patahan gempa Turki oleh Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Selasa (28/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mencegah banyak jatuh korban dan mengantisipasi bencana besar, BNPB sebut riset kegempaan patahan Indonesia harus sering diaktifkan.

Jakarta - Antisipasi bencana besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar riset kegempaan patahan di Indonesia harus sering diaktifkan.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Selasa, mengatakan berkaca pada peristiwa gempa Cianjur, Jawa Barat, rupanya bukan dari sesar Cimandiri yang sejak awal menjadi dugaan.

"Ada patahan baru yang sebelumnya malah belum teridentifikasi. Artinya, memang riset-riset kebumian, riset kegempaan patahan, patahan aktif itu harus sering dan kita aktifkan," ujar Abdul.

Selain itu, BNPB juga mengimbau untuk waspada di selatan Jakarta, dimana masih ada potensi sesar yang mungkin kalau terlihat di udara, saat ini sudah tidak kelihatan, karena sudah penuh oleh pemukiman.

Menurut Abdul, hal ini menjadi tantangan untuk bisa benar-benar melihat dan menyiapkan kondisi-kondisi dan upaya-upaya mitigasi yang tepat pada potensi perulangan kejadian gempa berikutnya.

Selain itu, mengenai kegempaan di Indonesia tidak ada daerah yang benar-benar tidak rawan gempa, kecuali sebagian kecil Kalimantan dan selatan.

Sehingga, menurut dia, solusinya adalah membuat bangunan tahan gempa. Namun, tantangan terbesarnya ketika bangunan yang sudah terbangun, tidak dapat dipastikan apakah itu sesuai dengan aturan tahan gempa.

Oleh karena itu, Abdul mengimbau generasi milenial, generasi Z yang sedang gencar-gencarnya mencari rumah untuk tidak melihat dari modelnya minimalis, atau lain sebagainya, tapi apakah bangunan tersebut tahan gempa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top