Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 04 Des 2024, 09:58 WIB

Anak Sering Alami Alergi Dingin? Ini Gejala dan Cara Pengobatan yang Tepat Menurut IDI Kabupaten Kebumen

Foto: iStockphoto/RyanKing999

Berbicara tentang salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah alergi. Ada berbagai jenis alergi pada tubuh manusia seperti alergi terhadap makanan, minuman serta kondisi lingkungan tertentu. Salah satu alergi yang sering terjadi adalah alergi dingin. Alergi dingin biasanya terjadi pada anak-anak. Hal ini terjadi akibat sistem imun yang kurang baik.

IDI Kabupaten Kebumen idikabkebumen.org menjelaskan alergi dingin pada anak, yang juga dikenal sebagai urtikaria dingin, adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap suhu dingin. IDI Kabupaten Kebumen saat ini sedang meneliti terkait penyebab alergi dingin pada anak serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya. 

Ketua IDI Kabupaten Kebumen saat ini adalah Dr. Agus Tusino, Sp.A sebagai untuk periode 2023-2026 melalui Musyawarah Cabang (Muscab). Ia menggantikan ketua sebelumnya, Dr. Andika Purwita Aji. Muscab ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Kebumen, yang menekankan pentingnya organisasi IDI dalam menghadapi perubahan kebijakan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

IDI Kabupaten Kebumen juga menghadapi tantangan seperti redistribusi peserta BPJS Kesehatan yang tidak merata, yang dapat menciptakan ketimpangan dalam akses pelayanan kesehatan di berbagai wilayah. IDI Kabupaten Kebumen adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. 

Berikut adalah penyebab utama terjadinya gejala alergi dingin pada anak meliputi:

1. Adanya paparan suhu dingin

Alergi dingin sering kali dipicu oleh paparan langsung terhadap udara atau air dingin. Kulit yang terpapar suhu dingin, terutama bagian yang tidak tertutup pakaian, dapat mengalami reaksi seperti kemerahan dan gatal.

2. Reaksi histamin

Pada anak-anak, ketika kulit terkena suhu dingin, sistem imun melepaskan histamin dan zat kimia lainnya ke dalam aliran darah. Histamin ini menyebabkan gejala alergi seperti gatal, ruam, dan pembengkakan.

3. Faktor genetik

Riwayat keluarga dengan alergi dapat meningkatkan risiko anak mengalami alergi dingin. Jika ada anggota keluarga yang memiliki kondisi serupa, kemungkinan anak juga akan mengalaminya.

4. Kondisi medis lain

Alergi dingin dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi medis lain seperti infeksi virus, kelainan darah, atau penyakit autoimun. Beberapa kondisi seperti krioglobulinemia atau leukemia limfositik kronis dapat memperburuk sensitivitas terhadap suhu dingin.

5. Sensitivitas pada kulit

Anak-anak dengan kulit yang lebih sensitif mungkin lebih rentan mengalami reaksi alergi terhadap suhu dingin dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini bisa disebabkan oleh perkembangan sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati alergi dingin pada anak?

Untuk mengatasi gejala alergi dingin, terdapat beberapa obat yang direkomendasikan dan dapat ditemukan di apotek. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Cetirizine

Cetirizine merupakan obat anti-alergi yang efektif untuk mengobati gejala alergi dingin. Tablet cetirizine dapat digunakan oleh dewasa dan anak usia di atas 12 tahun, sedangkan sirup cetirizine aman diberikan mulai dari usia 2 tahun.

2. Loratadine

Loratadine adalah obat anti-alergi yang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak usia 6–12 tahun dan dewasa. Obat ini bekerja dengan menghambat histamin, pemicu reaksi alergi.

3. Alleron

Alleron mengandung chlorpheniramine maleate (CTM) yang efektif meredakan gejala alergi, termasuk alergi dingin. Kaplet ini direkomendasikan untuk diminum 3 kali sehari, 1 kaplet tiap kali minum.

4. Orfen

Orfen tablet mengandung chlorphenamine maleate (CTM) yang membantu mengurangi gatal-gatal dan asma yang diakibatkan oleh alergi dingin. Efek samping yang mungkin dialami adalah sembelit, mengantuk, dan mual.

Sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan dosis yang tepat bagi kesehatan anak.

(IKN)

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.