DPRD Gorontalo Utara Dukung Pembatasan Penggunaan Gadget di Sekolah
KORAN-JAKARTA.COM | Selasa, 24 Jun 2025, 20:39 WIBGORONTALO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mendukung pembatasan penggunaan gadget di lingkungan sekolah.
"Dampak penggunaan gadget di lingkungan sekolah harus menjadi perhatian serius. Kami pun (DPRD) sangat mendukung langkah tersebut diterapkan di Gorontalo," kata Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa, di Gorontalo, Selasa (24/6).

Ket. Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa.
Menurutnya, diskursus mengenai dampak penggunaan gadget pada perkembangan anak harus menjadi perhatian serius oleh berbagai kalangan, khususnya dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, pembatasan penggunaan gadget perlu diterapkan guna memastikan anak-anak dapat berkembang secara optimal, baik dari sisi mental maupun fisik.
"Saya pun sangat mendukung ide Menteri Pendidikan yang meminta sekolah-sekolah menggalakkan kembali anak-anak untuk lebih banyak menulis dengan tangan. Menulis indah, sehingga tidak bergantung dengan penggunaan gadget. Ini tentu akan memberi dampak yang memacu pertumbuhan mental, seni dan kreativitas anak," kata Dini sapaan anggota DPRD termuda di lembaga tersebut.
Ia mengatakan sebagai generasi Z, sepakat dengan pemberlakuan pembatasan penggunaan gadget di sekolah. Sebab langkah itu bukan hanya soal menghindari dampak buruk teknologi, tetapi juga tentang memaksimalkan potensi anak di berbagai aspek kehidupan.
Anda mungkin tertarik:
Pada dasarnya, gadget menawarkan banyak informasi dan hiburan, tetapi pada saat yang sama, jika tidak diawasi, efek negatifnya bisa merusak perkembangan anak.
Selain itu, memiliki gadget bisa memicu kesenjangan sosial bagi anak. Contohnya, ada anak dari kalangan orang tua mampu, saking sayang, dibelikan gadget dengan harga jutaan bahkan belasan juta. Ada pula anak yang bahkan tidak memiliki gadget karena ketidakmampuan ekonomi orang tua.Kondisi ini tentu tidak baik dalam perkembangan sosial anak.
Oleh karena itu, ia berharap pembatasan penggunaan gadget dapat didukung oleh berbagai kalangan, tentu harus diikuti dengan terbitnya regulasi yang lebih ketat tentang penggunaan gadget di lingkungan sekolah.Mengingat generasi Z pun harus melek teknologi di era digital saat ini.
"Harus ada pedoman yang jelas tentang penggunaan gadget bagi anak, khususnya di lingkungan sekolah agar gadget benar-benar digunakan dalam rangka meningkatkan penggunaan teknologi maju, bukan malah menjadi sumber 'penyakit' bagi anak karena tidak dapat mengendalikan akses penggunaan teknologi canggih ini," katanya.
Penggunaan gadget oleh anak pun menuntut perhatian khususnya para orang tua. Artinya, orang tua perlu melakukan pembatasan pada permintaan anak untuk menggunakan gadget.
"Perlu ada batas waktu dan pengawasan melekat agar penggunaan gadget tidak mengalihkan perhatian anak dari aktivitas riil, seperti belajar, membaca buku, menulis, olahraga, bahkan tidur yang cukup, serta menjaga interaksi sosial," kata Dheninda.
Tren Saat Ini
Realtime






