
Tiongkok Minta AS Berhenti Manipulasi Isu Asal-usul Covid-19
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing.
Foto: SCMPISTANBUL - Tiongkok meminta Amerika Serikat berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.
Sikap tegas Beijing menanggapi teori kebocoran laboratorium terkait asal-usul Covid-19 yang diajukan oleh CIA itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin (27/1).
Sebaliknya, Mao Ning mendesak Washington untuk menanggapi kekhawatiran yang wajar dari komunitas internasional sesegera mungkin, secara proaktif membagikan datanya sendiri terkait kasus awal yang dicurigai dengan WHO, dan mengklarifikasi keraguan tentang laboratorium biologis AS, sehingga memberikan penjelasan yang bertanggung jawab kepada masyarakat dunia.
Tiongkok menolak teori kebocoran laboratorium terkait asal-usul Covid-19 yang diajukan oleh CIA, dengan menyebutnya tidak berdasar dan menekankan perlunya penyelidikan ilmiah, media pemerintah melaporkan.
"Asal-usul virus corona adalah isu ilmiah dan harus ditentukan oleh para ilmuwan dengan semangat ilmiah. Kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin," kata Mao Ning.
"Ini adalah kesimpulan ilmiah yang sah yang dicapai oleh tim ahli gabungan Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan kunjungan langsung ke laboratorium terkait di Wuhan dan pertukaran mendalam dengan peneliti ilmiah terkait,” katanya menambahkan.
Kasus pertama virus itu dilaporkan di Wuhan, Tiongkok tengah, pada Desember 2019. Virus tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan karantina nasional dan menyebabkan hampir tujuh juta kematian.
Penilaian ulang CIA terhadap teori kebocoran laboratorium itu dilaporkan berdasarkan analisis lebih mendalam terhadap bukti yang ada, termasuk kondisi laboratorium dengan keamanan yang tinggi di Wuhan sebelum wabah terjadi, daripada intelijen baru.
Namun, Mao menegaskan kembali temuan investigasi gabungan Tiongkok-WHO, yang menyimpulkan kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin, sebuah penentuan yang ia sebut telah diakui secara luas oleh komunitas internasional dan komunitas ilmiah.
Tiongkok secara konsisten menolak klaim dari negara-negara Barat yang menyatakan bahwa pandemi berasal dari laboratorium.
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
Kemenperin: Yakin Saja, Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Jauh Lebih Hemat dibanding Fosil
-
Laudato Si’ di Indonesia: Menelusuri Akar Masalah Kerusakan Lingkungan dan Dampaknya Bagi Para Pengungsi
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025
-
Kapolri Dukung Swasembada Jagung Nasional Tingkatkan Ketahanan Pangan