Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tekan Stunting, TP PKK dan Bapanas Kerja Sama Bangun Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman

Foto : Dok. Kemendagri

TP PKK dan Bapanas Kerja Sama Bangun Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman

A   A   A   Pengaturan Font

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat bersinergi dan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) hadir di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk pembentukan Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman. Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya melakukan percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Sumut dan Kota Binjai.

"Pembentukan Rumah Pangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas di antaranya sebagai wahana komunikasi, informasi, dan edukasi ketahanan pangan keluarga termasuk dalam penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, dengan target sasaran yang lebih beragam. Sinergi dan kerja sama ini tidak hanya dilakukan antarpemerintah atau antarpemerintah dengan pemerintah daerah, tetapi juga didukung oleh pihak swasta yaitu PT Nestle Indonesia. Kehadiran PT Nestle Indonesia telah berkomitmen untuk menyuplai kebutuhan susu anak-anak penerima manfaat di Rumah Pangan ini selama 6 bulan," ungkap Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian dalam Kunjungan Kerja di Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman di Kota Binjai, Sumut, Selasa (2/5).

Tri menjelaskan, keberhasilan Rumah Pangan ini tidak hanya tergantung pada kerja sama dan sinergi yang ditandai dengan kehadiran para pemangku kepentingan di Kota Binjai dalam kesempatan tersebut. Namun, keberhasilan ini juga sangat bergantung pada upaya TP PKK Provinsi Sumut dan Kota Binjai untuk menggerakkan para kader PKK dan masyarakat sekitar sebagai motor penggerak keberlangsungan Rumah Pangan tersebut.

Dalam rangka melembagakan Rumah Pangan di Kota Binjai, dukungan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kota Binjai untuk terus merawat dan melestarikan serta memanfaatkan rumah pangan ini agar tujuan yang diharapkan tercapai sangat diperlukan.

Lebih lanjut Tri menekankan, percepatan penurunan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan prevalensi 14 persen pada tahun 2024. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan stunting menjadi 17,8 persen atau turun sekitar 3,8 persen dari tahun 2022.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top