Tega Sekali, Pemerintah Patok Harga Singkong Rp1.350
Petani singkong
Foto: aloysiusJAKARTA – Ini menyedihkan karena untuk panen singkong jauh lebih lama dari padi. Padi tiga-empat bulan. Singkong baru bisa dipanen setelah enam bulan. Padahal singkong juga harus dipupuk. Jika tidak dipupuk, tak berbuah.
Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan harga singkong menjadi 1.350 per kilogram setelah harga sempat turun ke angka 1.000 per kilogram.
Penetapan tersebut diambil oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berdasarkan kesepakatan antara petani singkong dan pengusaha industri usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat.
"Petani singkong Indonesia yang hadir pada hari ini ada lebih dari 100, bersepakat, harga sudah ditetapkan, tidak boleh diganggu gugat," kata Mentan.
Dikatakan, harga tersebut mulai berlaku per hari ini, 31 Januari, dan meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk segera mengirimkan surat penetapan harga singkong ke industri pengelola yang ada di Tanah Air.
Mentan bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan melakukan pengawasan penetapan harga singkong.
"Jadi semua sudah sepakat. Besok tim turun, juga dari Satgas Pangan Mabes Polri. Kami ke sana nanti kami sampaikan, turun ke lapangan melihat secara detail," kata Mentan.
Sebelumnya, petani singkong di Lampung menggelar unjuk rasa supaya pemerintah menaikkan harga jual singkong dari semula 1.000 per kilogram menjadi 1.400 per kilogram.
Dikatakan Mentan, penetapan harga terbaru ini merupakan respons dari pemerintah untuk menjaga tingkat kesejahteraan petani.
"Perintah Bapak Presiden adalah mengawal petani, menjaga petani mulai dari peternakan, kemudian petani padi, petani singkong yang ada masalah tiga bulan, selesai semua," kata dia.
Menurut dia, dengan ditetapkan harga terbaru ini para petani singkong diharapkan tidak lagi merasa dirugikan, serta bisa berkolaborasi dengan para pengusaha industri di Tanah Air. "Perusahaan harus untung, tetapi petani harus tersenyum," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- DPRD: Sistem pengendalian banjir di Jakarta butuh evaluasi
- Jenderal Bintang Empat Ini Sebut Desk Ketenagakerjaan Polri Jadi Pertama di Dunia
- Menhan AS dan Jepang Sepakat Perkuat Aliansi Pertahanan
- Lolos dari Maut, Penumpang American Airlines Ini Diselamatkan Anjingnya
- Pesawat Pengebom Russia Terbang di Dekat Jepang, Tokyo Kerahkan Jet Tempur