Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tak Terima Disebut Bagian dari Tiongkok, Taiwan Mengecam Keras Elon Musk

Foto : ANTARA/REUTERS/Brendan Mcdermid

Elon Musk saat tiba di Met Gala di Metropolitan Museum of Art di New York City, New York, AS, Senin (2/5/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Taiwan "tidak untuk dijual", kata Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu. Ia mengecam keras Elon Musk yang menyebut Taiwan bagian integral Tiongkok.

Musk, pemilik platform media sosial X (Twitter), serta perusahaan mobil listrik Tesla dan jaringan satelit Starlink, melontarkan pernyataan tersebut pada acara All-In Summit di Los Angeles yang diunggah ke YouTube pekan ini.

"Kebijakan mereka (Beijing) adalah menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok. Dari sudut pandang mereka, mungkin hal ini dapat dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari Tiongkok yang secara sewenang-wenang bukan bagian dari Tiongkok terutama karena... Armada Pasifik AS telah menghentikan upaya reunifikasi apa pun dengan kekerasan," katanya.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, dalam sebuah postingan di X pada Rabu malam, mengutarakan harapannya agar Musk dapat meminta Tiongkok untuk "membuka @X kepada rakyatnya".

Tiongkok memblokir X, dan media sosial besar dari Barat lainnya seperti Facebook.

"Mungkin menurutnya pelarangan itu adalah kebijakan yang baik, seperti mematikan @Starlink untuk menggagalkan serangan balasan Ukraina terhadap Rusia," lanjut Wu, mengacu pada penolakan Musk terhadap permintaan Ukraina mengaktifkan jaringan satelit Starlink di kota pelabuhan Sevastopol di Krimea tahun lalu untuk membantu serangan terhadap armada Rusia di sana.

"Dengar, Taiwan bukan bagian dari RRT dan tentunya tidak untuk dijual!" kata Wu, menggunakan akronim Republik Rakyat Tiongkok.

Pemerintahan Taiwan yang dipilih secara demokratis dengan tegas menolak klaim kedaulatan Tiongkok, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

Ini bukan pertama kalinya Musk membuat marah Taiwan. Perusahaan Tesla milik Musk memiliki pabrik besar di Shanghai.

Oktober lalu, Musk mengemukakan bahwa ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali atas Taiwan kepada Beijing. Pernyataan ini memicu kecaman keras yang sama dari Taiwan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top