Sekjen PBB: Jurnalis Punya Peran Penting Sediakan Informasi Mendidik
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Foto: ANTARA/AnadoluJAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan bahwa jurnalis serta pekerja media memiliki peran penting dalam memberikan informasi dan mendidik masyarakat.
Guterres mengatakan bahwa media lokal, nasional dan global berperan penting dalam menyoroti berita tentang krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan ketidakadilan lingkungan.
"Melalui pekerjaan mereka, masyarakat menjadi memahami penderitaan planet kita, dan dimobilisasi serta diberdayakan untuk mengambil tindakan demi perubahan," kata Guterres dalam keterangan tertulis di situs PBB yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Guterres menyampaikan hal tersebut dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freedom Day) yang diperingati pada3 Mei setiap tahunnya.
Sekjen PBB menambahkan bahwa pekerja media mendokumentasikan degradasi lingkungan dan memberikan bukti adanya vandalisme lingkungan yang bisa membantu meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang bertanggung jawab.
"Kebebasan media sedang terkepung. Dan jurnalisme lingkungan hidup adalah profesi yang semakin berbahaya," kata Guterres.
Dia menyebutkan bahwa sejumlah jurnalis yang meliput pertambangan ilegal, pembalakan liar, perburuan liar, dan isu lingkungan lainnya telah dibunuh dalam beberapa dekade terakhir dan dalam sebagian besar kasus, tidak ada yang diminta pertanggungjawaban.
Dia juga menyoroti bahwa proses hukum sering disalahgunakan untuk menyensor, membungkam, menahan dan melecehkan wartawan lingkungan hidup, sementara era baru disinformasi iklim berfokus pada melemahkan solusi yang sudah terbukti, termasuk energi terbarukan.
"Namun jurnalis lingkungan bukan satu-satunya yang berisiko," kata Guterres.
Dia menyebutkan bahwa pekerja media di seluruh dunia mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencoba memberi berita tentang segala hal mulai dari perang hingga demokrasi.
Dia pun mengatakan bahwa dia terkejut dengan tingginya jumlah jurnalis yang tewas dalam konflik Israel-Palestina di Gaza.
Selain itu,Guterres menegaskan bahwa PBB mengakui kerja berharga para jurnalis dan profesional media dalam memastikan bahwa masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan.
"Tanpa fakta, kita tidak bisa melawan misinformasi dan disinformasi. Tanpa akuntabilitas, kita tidak akan memiliki kebijakan yang kuat," kata Guterres.
"Tanpa kebebasan pers, kita tidak akan mempunyai kebebasan apa pun. Pers yang bebas bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah keharusan," lanjutnya.
Guterresjuga menyerukan kepada pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil untuk bergabung bersama dalam menegaskan kembali komitmen untuk menjaga kebebasan pers dan hak jurnalis dan profesional media di seluruh dunia.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris