Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Seleksi Aparatur I Hasil Wawancara Menjadi Bobot Terbesar

Sekda DKI Mesti Paham Anggaran

Foto : Istimewa

Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono

A   A   A   Pengaturan Font

Dari enam calon akan dipilih tiga untuk disampaikan kepada Presiden dan ditentukan satu sekda definitif.

JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta diharapkan memahami masalah seputar anggaran, termasuk proses penganggaran. Ini sebagai salah satu kriteria khusus untuk mengisi kursi pejabat eselon satu tersebut. Harapan ini disampaikan Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, Jumat (27/1).

"Yang penting tahu anggaran, paham proses APBD DKI," kata Heru saat membuka Jembatan Penyeberangan Orang (JPO/Skywalk) Kebayoran, Jakarta Selatan. Meski begitu, Heru mengaku tidak memiliki hak menentukan hasil seleksi calon Sekda DKI karena diserahkan itu urusan Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya.

Heru pun tidak mengetahui calon dari enam sosok yang lolos tes manajerial dan mengikuti tes akhir wawancara untuk dikerucutkan menjadi tiga calon. "Saya serahkan ke pansel. Saya tidak ikut-ikutan dalam seleksi," ujarnya.

Panitia seleksi telah mengumumkan enam calon Sekda DKI yang mengikuti tes wawancara Kamis (26/1) di Kementerian Dalam Negeri. Sesuai dengan jadwal panitia seleksi, pengumuman akhir dilaksanakan 2 Februari. Adapun enam kandidat yang mengikuti tes wawancara adalah Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bali, Joko Agus Setyono, yang meraih nilai tertinggi tes manajerial, 88,16.

Kemudian, berturut-turut sesuai dengan peringkat nilai adalah kedua Dhany Sukma yang merupakan Wali Kota Jakarta Pusat dengan nilai tes manajerial 87,07. Selanjutnya, Michael Roland Cesnanta Brata, Kepala Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta dengan nilai 86,58.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top