Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PT DI Incar Perluas Pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235

Foto : ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Direktur Utama Defend ID yang juga Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin (tengah) bersama jajaran direksi Defend ID, antara lain Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan (kanan), Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas (dua kanan), Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose (dua kiri), dan Direktur Keuangan PT Dahana Ahyanizzaman (kiri) berfoto bersama usai jumpa pers terkait pengumuman hasil RUPS Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 Defend ID di Jakarta, Senin (1/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (DI) menjajaki peluang untuk memperluas pasar di Afrika dan Amerika Latin untuk penjualan pesawat NC-212i dan CN-235.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan meyakini rencana itu dapat terwujud mengingat posisi PT DI yang saat ini menjadisole manufacturer- produsen satu-satunya yang membuat pesawat NC-212i dan CN-235.

"Penetrasimarketyang dituju sekarang oleh PT Dirgantara Indonesia, pertama adalah perluasan di pasar Afrika, kemudian kita juga sudah masuk Amerika Latin, karena sebetulnya sekarang PT DI itu merupakansole manufactureruntuk pesawat NC-212i dan CN-235," kata Direktur Utama PT DI padajumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan kans untuk memperluas pasar di Afrika dan memperkuat penetrasi pasar Amerika Latin terbuka lebar karena saat ini banyak negara di dua kawasan itu menggunakan pesawat berjenis NC-212 dan CN-235.

"Itu sebetulnya banyakmarket-nya ada di Amerika Latin, karena keadaannya (pesawat yang ada disana, red) sudah cukup tua, sehingga diperlukan berbagai macam kegiatan upgrade atau kita katakanservice life extension program(SLEP)," kata Gita Amperiawan menjawab pertanyaan ANTARA.

Di luar itu, kata Amperiawan, PT Dirgantara Indonesia juga menjajaki pasar di Timur Tengah, kemudian mempertahankan pasar yang terbentuk di kawasan.

PT Dirgantara Indonesia sejak 2014 menjadi satu-satunya produsen untuk pesawat NC-212i. PT DI pada 2023 juga kembali mengantongi kontrak pembelian enam unit NC-212i dari Angkatan Udara Filipina, kemudian menyelesaikan MRO (pemeliharaan dan perbaikan operasional) pesawat NC-212i untuk Filipina.

"PT DI juga diberi kesempatan memperpanjang BoA,basic of agreementuntuk MRO sampai lima tahun yang akan datang. Jadi, yang tadinya tiga tahun, kami menandatangani untuk mendukung PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235," kata Gita Amperiawan.

NC-212i merupakan pesawat angkut ringan serbaguna itu tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk latihan dan pengangkut pasukan, tetapi juga evakuasi medis udara, foto udara, modifikasi cuaca atau hujan buatan, dan pelatihan navigasi udara. Pesawat itu, yang merupakan pengembangan dari CASA 212-400 Aviocar, juga dilengkapi denganramp dooruntuk mempermudahloading/unloadingmuatan.

Pemerintah Indonesia juga merupakan salah satu pengguna NC-212i buatan PT DI. Dari sembilan unit yang dipesan, ada lima pesawat yang telah rampung dibuat dan saat ini telah memperkuat TNI Angkatan Udara, tepatnya Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Dari lima pesawat yang telah diterima TNI AU itu, pesawat ke-5 memiliki keistimewaan yaitu baling-baling baru berjumlah lima bilah menggantikan model lama empat bilah. Baling-baling baru tersebut buatan MT Propeller, Jerman, yaitu dari jenis MTV-27 yang telah disertifikasi Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).

Untuk empat pesawat lainnya, PT DI menargetkan bakal rampung pada 2024 dan 2025.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top