Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 11 Des 2024, 01:25 WIB

Problem kota besar adalah masalah limbah

Peletakan batu pertama pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat TB Simatupang di Cilandak, Jakarta, diresmikan oleh Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Selasa (10/12). Sistem ini untuk mengolah air limbah domestik dari permukiman

Foto: ANTARA/Alif Bintang

JAKARTA – Pemprov Jakarta mengharapkan layanan pengelolaan air limbah perkotaan yang lebih efektif dan dengan cakupan lebih luas. “Untuk keperluan ini Pemprov membangun “Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat atau SPALDT,” tutur Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi.

1733842535_1b4d4b38a6eac6451754.jpg

Peletakan batu pertama pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat TB Simatupang di Cilandak, Jakarta, diresmikan oleh Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi Selasa (10/12). Sistem ini untuk mengolah air limbah domestik dari permukiman maupun komersial.

Dia mengungkapkan ini saat meresmikan groundbreaking pembangunanSPALDTdi Kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Menurutnya, Kawasan TB Simatupang menjadi lokasi yang cukup strategis untuk dikembangkan SPALDT karena perpaduan antara kawasan pusat aktivitas komersial dan permukiman warga.

Pembangunan SPALDT dilaksanakan sebagai upaya menyediakan layanan pengelolaan air limbah. Teguh berharap agar warga maklum bila ada gangguan selama pembangunan SPALDT. “Mungkin ada gangguan-gangguan bagi warga. Saya mohon pengertian dan dukungannya agar proses pembangunan ini bisa berjalan lancar,” tutur Teguh.

Sementara itu, Dirut Perumda PAM Jaya, Arif Nasruddin, menambahkan, pembangunan SPALDT merupakan hasil sinergi PAM Jaya dengan Perumda Paljaya di atas lahan hampir 10 hektare. Di sini juga akan dibangun green house untuk penguatan pangan. “Jadi di sini dimanfaatkan untuk air bersih, air limbah, dan pangan. Untuk Paljaya mungkin memakai lahan sekitar 2.000-3.000 meter persegi untuk IPAL,” kata Arif.

Sedangkan Direktur Utama Paljaya, Untung Suryadi, mengutarakan, SPALDT tahap pertama diharapkan dapat rampung dalam 18 bulan. Ini untuk memberi manfaat sebanyak 114.000 jiwa. Untung merincikan, wilayah layanan SPALDT akan menjangkau kecamatan Cilandak, Pasar Minggu, dan Kebayoran Lama. Juga area komersial sepanjang Jalan TB Simatupang.

Menurut Teguh, pembangunan SPALDT adalah upaya Pemprov Jakarta dalam menjamin keberlanjutan pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik. Ini juga menjadi komitmen dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan warga untuk mendukung transformasi menuju kota global.

“Bicara air bersih, khususnya air minum, harus ada standar minimal pelayanan. Ini merupakan urusan yang sangat esensial dan wajib karena terkait pelayanan dasar,” jelas Teguh. Maka, dia mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang menargetkan cakupan pelayanan air bersih mencapai 100 persen masyarakat Jakarta.

Bahkan, tahun ini ditargetkan sebanyak 50.000 sambungan air perpipaan telah terpasang. Kemudian, 130.000 sambungan baru, terpenuhi pada tahun depan.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.