Pesan Bisnis Berkelanjutan Dari M-Bloc ke Pelaku Industri Asuransi Jiwa
Ketua Panitia MarComm Summit 2024, Roy Hendrata Gozalie (kiri) dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun (kanan depan) menunjukkan bibit mangrove disela-sela acara MarComm Summit 2024, di M-Bloc Jakarta, beberapa waktu lalu.
Foto: BudiSUASANA hiruk pikuk sudah terlihat di sekitar M-Bloc Live House sejak Kamis pagi, 21 November 2024. Tidak seperti biasanya, kawasan yang menjadi tempat kongkow kalangan muda itu baru meriah pada sore hingga malam hari.
Bukan tanpa alasan, hari itu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kembali menggelar ajang tahunan MarComm Summit 2024 dengan tema “Redefining the Marketing Playbook for Sustainable Growth” yang dihadiri sekitar 132 peserta dari 56 perusahaan.
Ketua Panitia MarComm Summit 2024, Roy Hendrata Gozalie dalam sambutannya mengatakan forum strategis itu, dirancang untuk membantu pelaku industri asuransi jiwa menghadapi ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi. Terutama, komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab pada tata kelola, lingkungan dan sosial atau Environment Social Governance (ESG) dan pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Pada event tersebut, Roy mengatakan pihaknya berupaya mengintegrasikan pengalaman eco All The Way, secara end to end dengan mengedepankan konsep berkelanjutan.
Konsep keberlanjutan papar Roy mulai dari pemilihan venue, peralatan pendukung acara, merchandise yang dipilih, hingga perhitungan carbon footprint dari limbah yang dihasilkan setelah acara.
“Semua itu adalah satu langkah kecil di awal, bila dilakukan bersama-sama secara konsisten akan berdampak besar bagi industri khususnya industri asuransi jiwa,” kata Roy.
Selain menggelar diskusi panel, ajang tersebut juga menampilkan inisiatif nyata seperti seremoni penyerahan bibit mangrove untuk ditanam sebagai simbol komitmen AAJI terhadap pelestarian lingkungan, serta peluncuran Insurance Sustainability Report (ISR) yang menyoroti kontribusi industri terhadap tujuan keberlanjutan.
AAJI juga kata Roy konsisten menjaga komitmennya dengan melakukan donasi mangrove secara rutin pada 2024, mulai dari Mei, Agustus dan pada akhir tahun ini. Kegiatan itu diperkirakan setiap tahunnya akan membantu penyerapan karbon dioksida hingga 58.597 kg karbon dioksida (CO?) dan menghasilkan oksigen hingga 11.677 kg O?.
Sebelumnya, AAJI juga telah melakukan donasi Lidah Mertua di Bandung dan rutin mengadakan workshop terkait ESG dengan harapan semakin banyak yang sadar bahwa pencemaran udara, air dan tanah memiliki dampak besar terhadap masa depan manusia khususnya di sektor kesehatan.
Bangun Loyalitas
Kesadaran akan pentingnya menyeimbangkan eksploitasi kegiatan ekonomi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan nampak jelas dari data survei KG Media Lestari tahun 2023 lalu. Survei mengungkapkan 68 persen responden tertarik untuk beralih ke merek yang mengimplementasikan program mendukung SDGs dan 53 persen bersedia membayar lebih kepada merek yang menerapkan program SDGs.
Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun dalam kesempatan itu menegaskan kalau temuan itu kian memperkuat pentingnya inisiatif keberlanjutan dalam membangun loyalitas dan preferensi konsumen. Sebab itu, penyelenggara melihat EcoAI sebagai konsep yang mengintegrasikan keberlanjutan dengan kecerdasan buatan (AI) menjadi fokus utama dalam forum tersebut.
Pendekatan itu dipandang memberikan paradigma baru bagi pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan nilai tambah bagi nasabah yang relevan, dan secara bersamaan mendukung pelestarian lingkungan.
Novita pun mengajak seluruh pelaku industri asuransi jiwa mencermati penetrasi industri asuransi jiwa yang masih stagnan dari tahun 2023 dengan angka 0,8 persen. “Angka ini mengingatkan kita untuk terus beradaptasi dan inovatif mengingat kita masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” pesan Novita.
Melalui Marcomm Summit 2024, AAJI kata Novita ingin mengajak pelaku industri asuransi jiwa untuk mengharmoniskan profitabilitas dengan keberlanjutan dan teknologi, terutama kecerdasan buatan.
“Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, kita bersama-sama bisa menciptakan dampak positif yang lebih besar dan memastikan semakin banyak keluarga terlindungi, sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat,” ajak Novita.
Deputi Komisioner Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iwan Pasila yang menjadi keynote speaker dalam acara Marcomm Summit 2024 memaparkan, pelaku industri asuransi tidak bisa menutup mata terhadap risiko-risiko yang dihadapi saat ini.
Bukan hanya di Indonesia, di kawasan refional Asia Tenggara dan seluruh dunia kata Iwan sedang menghadapi risiko yang sama. Bahkan, International Association of Insurance Supervisors (IAIS) telah menetapkan enam risiko yang sedang dihadapi bersama dan risiko pertama yang paling banyak berdampak ke industri asuransi jiwa adalah climate risk (risiko iklim-red).
“Risiko climate terbesar di Asia meliputi bencana alam, kemudian risiko siber, serta kesenjangan dalam perlindungan seperti tabungan pensiun dan risiko longevitas. Kami mendorong penerapan ESG secara luas dan sosialisasinya kepada publik agar keberlanjutan menjadi agenda bersama, memastikan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan industri yang berkelanjutan,” kata Iwan.
Dia berharap, kegiatan itu tidak hanya dilihat dari sisi marketing, sebab apapun yang dilakukan perusahaan asuransi, agen asuransi, distributor, back office, harus bisa dikomunikasikan kepada customer.
Ekosistem Bisnis yang Tangguh
Dalam forum tersebut juga menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka yang membagikan wawasan tentang cara membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
Para pemateri antara lain, Associate Professor in Management, Binus University, Dr. Muhammad Ariono Margiono, PhD, yang membahas tentang bagaimana EcoAI dapat menjadi pendorong keberlanjutan dalam operasional bisnis.
Selain itu, ESG Manager Carbonethics, Orin Axel Setyadi yang memaparkan perihal pentingnya penerapan ESG dalam ekosistem industri asuransi yang secara terukur dan terstruktur.
Dari sisi brand, CEO & Founder PT InTouch Innovate Indonesia, Kendro Hendra dalam kesempatan itu memaparkan strategi praktis menghubungkan loyalitas pelanggan dengan upaya keberlanjutan yang dapat meningkatkan performa bisnis.
Kemudian dari sisi kesehatan, Ahli Vaksinasi Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, turut memaparkan mengenai kesehatan karyawan sebagai elemen kunci keberlanjutan bisnis.
Begitu pula, Founder & Designer Kunang Jewelry, Dian Suri yang mengangkat materi serta berbagi langkah nyata perihal peran dan pemberdayaan perempuan dalam sektor keberlanjutan.
Pada sesi siang, CEO Adidas Indonesia, Benjamin Handradjasa ikut mengulas pembangunan citra merek ramah lingkungan yang kuat dan konsisten dan VP Sustainability KG Media, Wisnu Nugroho, yang membahas tentang peran media dalam mendukung keberlanjutan.
Di sesi terakhir, Pemimpin Redaksi National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, memaparkan perihal strategi membuat konten ramah lingkungan dalam pemasaran digital yang berkelanjutan.
Dengan suksesnya MarComm Summit 2024 diharapkan pesan-pesan dari regulator, asosiasi, akademisi, pegiat lingkungan, pelaku bisnis dan pelaku jasa komunikasi dari M-Bloc Live House menggugah pelaku industri asuransi jiwa dan lintas industri akan pentingnya menyeimbangan profit dengan tata kelola lingkungan dan sosial demi kelangsungan bisnis dan planet bumi yang berkelanjutan.
Termasuk aksi nyata mengontrol dampak dan risko dari lingkungan terhadap bisnis, pemberdayaan perempuan, inisiatif green branding hingga membawa inisiatif ESG menjadi konten yang bermakna.
Dimulai dari langkah kecil di M-Bloc Live House, diharapkan bisa menjadi kolaborasi untuk mencapai tujuan berkelanjutan bersama.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur