![Penanganan Stunting Tidak Boleh Asal-asalan](https://koran-jakarta.com/images/article/penanganan-stunting-tidak-boleh-asal-asalan-231117012930.jpg)
Penanganan "Stunting" Tidak Boleh Asal-asalan
![Penanganan Stunting Tidak Boleh Asal-asalan](https://koran-jakarta.com/images/article/penanganan-stunting-tidak-boleh-asal-asalan-231117012930.jpg)
Petugas memberikan vitamin pada balita di Depok, belum lama ini.
JAKARTA - Penanganan stunting di Tanah Air harus serius, tidak boleh asal-asalan dan hanya untuk menghabiskan anggaran. Penganggaran dan pengadaan untuk program penanganan stunting semestinya melibatkan partisipasi masyarakat sehingga alokasinya bisa maksimal.
"Penanganan stunting harus serius. Semestinya perencanaan dilakukan dengan matang, tidak asal-asalan," kata peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, kepada Koran Jakarta, Kamis (16/11).
Menurut Awan, pelibatan masyarakat itu teknisnya bisa dalam bentuk dananya dikelola secara kolektif oleh kelompok masyarakat yang related dengan usaha pencegahan dan penangan stunting tersebut. Jangan sampai kasus seperti di Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terjadi di daerah lain.
Seperti ramai diberitakan, Pemkot Depok menuai kritikan karena menyajikan menu pencegahan stunting yang dinilai tak layak jika dibandingkan dengan total anggaran tersedia. Berbagai menu dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tersebut pun beredar di media sosial.
Dalam unggahan yang beredar, tampak beberapa menu yang diberikan untuk mencegah stunting itu hanya berupa nasi, kuah sop, sawi, dan tahu. Makanan tersebut diberikan dalam bungkus wadah bening dan tutup warna-warni.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya