Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Pemogokan Berlanjut, Pengunduran Profesor Perburuk Kebuntuan Layanan Kesehatan di Korsel

Foto : ANTARA/Lee Sang-ho/Xinhua

Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, pada 15 Maret 2000.

A   A   A   Pengaturan Font

Seoul - Pejabat pemerintah Korea Selatan pada Minggu mengatakan pengunduran diri masal para profesor kedokteran dan pengurangan perawatan pasien yang dimulai pada pekan depan dikhawatirkan akan memperburuk layanan kesehatan di Korea Selatan.

Dewan Profesor Sekolah Kedokteran Nasional mencatat bahwa para profesor sekolah kedokteran di seluruh negeri akan mulai mengajukan pengunduran diri pada Senin (25/3) dan akan mengurangi jam kerja mingguan menjadi 52 jam dengan menyesuaikan operasi dan perawatan medis lainnya.

Mulai 1 April, profesor kedokteran juga akan meminimalkan layanan medis bagi pasien rawat jalan agar fokus pada pasien yang sakit parah dan perawatan pasien darurat.

Sementara itu, lebih dari 90 persen dari 13.000 dokter yang menjalani pelatihan di negara tersebut telah melakukan pemogokan selama sekitar satu bulan dan melakukan pengunduran diri massal untuk memprotes keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota pendaftaran sekolah kedokteran sebesar 2.000 kursi dari saat ini 3.058 kursi.

Di sisi lain, pemerintah berencana untuk segera menangguhkan izin bagi para dokter pelatihan yang mogok kerja. Menteri Kesehatan Korea Selatan Cho Kyoo-hong tutut menyuarakan keprihatinan mendalam atas rencana pengunduran diri para profesor kedokteran dan meminta untuk berpihak pada pasien.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top