Pemerintah Targetkan 12 Geopark Berstatus Global
Geopark Meratus (Kalimantan Selatan)
BANDUNG - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) menargetkan Indonesia memiliki 12 geopark berstatus global yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2024. Saat ini sudah ada enam geopark berstatus global dan empat geopark yang sudah lolos untuk dinyatakan berstatus global oleh UNESCO.
"Jadi kita sudah dapat 10, tinggal dua lagi. Kita punya target 12 masuk UNESCO berstatus global sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024," kata Koordinator Rencana Aksi Geopark KNGI Togu Pardede di Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/1).
Adapun enam geopark yang sudah memiliki status UNESCO itu meliputi Geopark Batur (Bali), Pegunungan Sewu (Yogyakarta), Ciletuh (Jawa Barat), Gunung Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumut), dan Belitong (Bangka Belitung). Sedangkan empat geopark yang sudah lolos untuk memiliki status global dari UNESCO itu yakni Geopark Maros (Sulawesi Selatan), Ijen (Jawa Timur), Merangin (Jambi), dan Raja Ampat (Papua).
"Yang empat itu akan dilantik pada April 2023, jadi itu sudah lulus, tapi belum mendapat sertifikat," kata dia.
Adapun untuk dua geopark lain yang ditargetkan mendapat status dari UNESCO itu yakni Geopark Meratus (Kalimantan Selatan), dan Karangsambung (Jawa Timur). Dia pun optimistis target 12 geopark berstatus UNESCO di Indonesia akan tercapai pada 2024.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya