Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 13 Mar 2023, 08:42 WIB

Optimalkan Batang Singkong untuk Pakan Ternak

Foto: istimewa

BANDARLAMPUNG - Pengamat pertanian Irwan Sukri Banua menilai pakan ternak berbasis batang singkong perlu dikembangkan guna memanfaatkan potensi besar limbah ubi kayu tersebut khususnya di Lampung. Dia menambahkan sektor pertanian secara luas dalam beberapa tahun ini membaik dan bertumbuh, jadi harapannya pembangunan pertanian ini tetap diutamakan.

Dia mengatakan Lampung sebagai daerah penghasil ubi kayu memiliki potensi limbah batangnya sebanyak 1,2-1,4 juta ton. "Batang singkong ini limbahnya mencapai 1,2-1,4 juta ton, ini tidak boleh dibiarkan membusuk terlalu lama, lalu jadi sumber hama penyakit. Untuk menyingkirkannya saja membutuhkan biaya mahal 1 juta rupiah per hektare. Jadi, pemanfaatan ini menjadi pakan ternak harus dikembangkan," katanya di Bandarlampung, Lampung, Sabtu (11/3).

Dia melanjutkan pemanfaatan limbah batang ubi kayu menjadi pakan ternak tersebut, dapat segera dilakukan dengan adanya pengembangan teknologi perajang batang singkong yang telah dipatenkan. "Melalui teknologi tersebut batang singkong akan dibentuk menjadi beras singkong untuk pakan sapi serta kambing. Biasanya, kalau diberi utuh (batang singkong), ternak tidak mau memakannya, tapi kalau sudah jadi beras, ternak lahap sekali dan ini sudah diuji coba di delapan kabupaten," ucapnya.

Solusi Persoalan

Dia menjelaskan pengembangan pengolahan batang singkong tersebut menjadi salah satu cara mengatasi persoalan di bidang pertanian, khususnya bagi penyediaan pakan ternak saat musim kemarau. "Biasanya peternak kita (di Lampung), kalau musim kemarau bisa mencari hijauan pakan ternak sampai ke Bengkulu serta Sumatera Selatan. Dengan inovasi ini yang harganya murah hanya 200-400 rupiah per kilogram saja ternak dapat makanan sehat," tambahnya.

Menurut dia, bila produksi limbah batang ubi kayu masih berlebih, maka bisa diolah menjadi silase biomassa yang dicampur oleh multinutrient sauce untuk meningkatkan bobot ternak.

"Silase biomassa ini sudah dicoba di Kabupaten Lampung Timur, Tulang Bawang, Lampung Selatan, dan Lampung Barat. Dari sini terlihat peningkatan bobot harian sapi. Kalau tanpa itu hanya 0,33 per kilogram per ekor per hari, tapi dengan pakan berbasis batang singkong bisa mencapai 0,67 kilogram per ekor per hari. Ini juga memberi peluang terhadap peningkatan produksi daging di Lampung," ujar dia.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.