Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemindahan Ibu Kota I Investasi yang Masuk ke IKN Mencapai Rp47,5 Triliun

OIKN Mengkaji 350 Komitmen Kerja Sama di Nusantara

Foto : ISTIMEWA

BAMBANG SUSANTONO Kepala OIKN - Kota Nusantara dibangun menjadi kota yang enak dan layak dihuni, serta menyenangkan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan Kota Nusantara akan menjadi pusat pertumbuhan dan mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

PENAJAM PASER UTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mengkaji 350 dokumen komitmen awal untuk kerja sama (letter of intent/LoI) dalam pembangunan di Kota Nusantara, Ibu Kota negara masa depan Indonesia.

"Saat ini sudah sekitar 350 LoI yang diterima OIKN dan tengah dikaji. Proses kajian dilakukan secara detail untuk memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam pembangunan Kota Nusantara," ungkap Kepala OIKN, Bambang Susantono, di Penajam, Jumat (2/2).

Seperti dikutip dari Antara, Bambang mengatakan pembangunan Kota Nusantara diharapkan terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan, serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, kemudian menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Lebih jauh, Bambang mengatakan total investasi yang telah masuk untuk pembangunan Kota Nusantara tahap satu mencapai lebih kurang 47,5 triliun rupiah, dengan porsi investasi swasta mencapai sekitar 35,9 triliun rupiah dan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kisaran delapan triliun rupiah.

Dana pembangunan Kota Nusantara pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur itu disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih kurang 466 triliun rupiah dengan hitungan sekitar 19-20 persen berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan kisaran 80 persen melalui investasi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top