Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 13 Jan 2025, 03:03 WIB

Mensos Inginkan Ada Target Penerima Bansos yang Graduasi sehingga Jadi Keluarga Mandiri

Foto: Istimewa

Kemensos menargetkan adanya penerima bantuan sosial yang graduasi sehingga penerima manfaat akan menjadi keluarga mandiri.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf, mengatakan ingin ada target penerima bantuan sosial (bansos) yang graduasi. Pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

1736695497_738e9274cdc1d998dcf7.jpg

“Saya lapor presiden, kalau diizinkan saya ingin ada target keluarga penerima manfaat graduasi,” ujar Gus Ipul, dalam keterangannya, Sabtu (11/1).

Dia menerangkan, tiap pendamping sosial mendampingi 300 penerima manfaat. Dia menargetkan tiap tahun ada 10 penerima bantuan dari tiap pendamping yang digraduasi.

“Pilar sosial memiliki tanggung jawab untuk membuat penerima manfaat bantuan Kemensos naik kelas. Supaya mereka lulus, naik kelas menjadi keluarga mandiri,” jelasnya.

Mensos Gus Ipul menyatakan bahwa data tunggal sosial ekonomi akan menjadi acuan baru bagi seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah untuk bantuan sosial (bansos) dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran.

“Data tunggal sosial ekonomi baru diintegrasikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Data ini akan menjadi acuan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Untuk pertama kali, Indonesia memiliki satu data atau data tunggal,” kata Gus Ipul.

Mensos mengemukakan hal tersebut saat menghadiri dialog bersama pilar-pilar kesejahteraan sosial di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa ­Timur, Kamis.

Ia menyebutkan, sebelumnya kementerian dan lembaga memiliki data masing-masing. Data tunggal sosial ekonomi akan menjadi satu-satunya data bagi kementerian, lembaga, dan pemda. Mereka tidak diperbolehkan lagi membuat data sendiri.

“Atas arahan presiden, data kita akan dilebur dengan data kementerian/lembaga, maka ke depan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tidak ada lagi, yang ada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” ujar dia.

Padankan Data

Ia menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) telah ditugaskan untuk memadankan data tersebut untuk diolah agar lebih akurat. Mensos juga meminta para pilar sosial ikut memutakhirkan data tunggal tersebut.

“Cara formal (pemutakhiran data oleh pilar sosial) bisa melalui musyawarah di tingkat kelurahan atau desa seperti biasa,” ucapnya.

Jalur kedua, lanjut dia, yakni melalui aplikasi cek bansos, yang menyediakan usul sanggah dengan melampirkan bukti foto rumah, kondisi keluarga, dan hal lainnya yang perlu disertakan. “Seluruh pendamping sesuai arahan Presiden ikut memutakhirkan dan perbaiki data,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul juga memberikan bantuan ATENSI kepada dua penerima manfaat, di antaranya kursi roda senilai 6.300.000 rupiah. Selain itu, juga bantuan paket sembako, nutrisi, perlengkapan sekolah, dan alat kebersihan sebesar 1.200.000 rupiah. ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.