Memanas Hubungan Kedua Negara Bertetangga Ini, Bangladesh Panggil Utusan India Soal Pagar Kawat Berduri di Perbatasan
Arsip foto - Bangladesh pada Minggu (12/1/2025) memanggil Komisaris Tinggi India di Dhaka untuk memprotes pemasangan pagar kawat berduri, yang dianggap sebagai “pelanggaran hukum internasional.”
Foto: ANTARA/AnadoluDhaka - Bangladesh pada Minggu (12/1) memanggil Komisaris Tinggi India di Dhaka untuk memprotes pemasangan pagar kawat berduri, yang dianggap sebagai “pelanggaran hukum internasional.”
Pranay Verma, Komisaris Tinggi India, hadir langsung di Kementerian Luar Negeri Bangladesh untuk memberikan penjelasan terkait pembangunan pagar kawat berduri oleh Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) di sepanjang perbatasan kedua negara.
Verma dipanggil untuk menyampaikan keprihatinan serius dari pemerintah Bangladesh atas masalah perbatasan tersebut, seperti dikonfirmasi oleh Sekretaris Luar Negeri Md. Jashim Uddin kepada harian Prothom Alo.
Kedua negara bertetangga di Asia Selatan ini berbagi perbatasan darat sepanjang 4.096 kilometer (2.545 mil), salah satu perbatasan darat terpanjang di dunia.
Secara keseluruhan, India telah membangun pagar sepanjang 3.271 kilometer (2.032 mil) di wilayah perbatasannya.
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak jatuhnya mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, pada 5 Agustus dalam sebuah pemberontakan besar yang dipimpin oleh mahasiswa.
Hasina selama ini dikenal sebagai sekutu dekat India.
Dalam pertemuan di Kementerian Luar Negeri, Verma menjelaskan bahwa kedua negara memiliki kesepakatan untuk membangun pagar di perbatasan guna kepentingan keamanan.
Ia juga membahas langkah-langkah dengan pejabat kementerian luar negeri Bangladesh untuk melawan penyelundupan dan infiltrasi ilegal di perbatasan India-Bangladesh.
“Oleh karena itu, India mengharapkan kerja sama Bangladesh dalam pembangunan pagar di perbatasan,” tambahnya.
Pada 3 Desember lalu, Verma juga telah dipanggil untuk memprotes serangan terhadap Konsulat Jenderal Bangladesh di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura, India.
Sebelumnya pada Minggu, Penasehat Urusan Dalam Negeri Bangladesh, Letnan Jenderal Jahangir Alam Chowdhury, menyatakan bahwa Verma akan segera dipanggil terkait pembangunan pagar kawat berduri.
Pembangunan pagar kawat berduri oleh BSF dilakukan di area yang, sesuai hukum internasional, melarang pembangunan struktur apa pun, termasuk pagar, dalam radius 150 yard (137 meter) dari garis nol kecuali untuk tujuan pertanian.
Pada saat yang sama, Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) akan mengambil sikap tegas untuk menghentikan pembangunan pagar tersebut, tambahnya.
“Kami tidak akan mengizinkan pekerjaan pembangunan yang tidak etis ini di perbatasan,” tegasnya.
Pembangunan pagar kawat telah dihentikan di lima lokasi, termasuk distrik perbatasan Chapainawabganj, Naogaon, dan Lalmonirhat, menurut penasehat urusan dalam negeri.
Berdasarkan kesepakatan dan pemahaman yang dicapai pada tahun 1975, tidak ada pihak yang diizinkan membangun atau memasang struktur pertahanan apa pun dalam radius 150 yard. Pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan, tambahnya.
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya
Berita Terkini
- Pertamina Pastikan Ketersediaan dan Distribusi Energi di Sulut Aman
- Krakatau Steel Catat Penjualan Pipa Baja Terbanyak hingga 17.238 Ton
- Sandy Permana, Artis Sinetron 'Mak Lampir' Tewas Bersimbah Darah
- 11 Wilayah Pesisir Jakarta Perlu Waspada Banjir Rob hingga 17 Januari, Mana Saja?
- Kalahkan Verona 2-0, Napoli Kokoh di Puncak Klasemen