Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Nasional

Mahfud Janji Perbaiki Struktur Pendidikan Tinggi

Foto : ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Serap aspirasi -- Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (tengah) menghadiri kegiatan diskusi Tabrak Prof di Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (5/2). Diskusi yang dihadiri berbagai elemen masyarakat tersebut menjadi media untuk menyerap aspirasi masyarakat terutama mengenai permasalahan hukum di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

“Saya berpikir ke depan struktur perguruan tinggi itu harus ditambah. Sekarang ini terlalu banyak di kampus oleh pemerintah. Seharusnya kampus itu lebih otonom dan mempunyai kewibawaan akademik,"

SLEMAN - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menegaskan dirinya bersama calon presiden Ganjar Pranowo akan memperbaiki struktur pendidikan tinggi bila terpilih nanti.

"Saya berpikir ke depan struktur perguruan tinggi itu harus ditambah. Sekarang ini terlalu banyak di kampus oleh pemerintah. Seharusnya kampus itu lebih otonom dan mempunyai kewibawaan akademik," kata Mahfud dalam acara Tabrak, Prof! di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (5/2) malam.

Baca Juga :
Jawab Sejumlah Isu

Mahfud mengatakan bahwa pembenahan struktur perguruan tinggi diperlukan untuk menciptakan kampus yang otonom. "Seperti ketika di zaman orde baru sekali pun, kalau dewan guru besar itu pengaruhnya besar, sangat berwibawa. Sekarang malah didikte-dikte oleh anak-anak kecil yang tidak karuan itu. Oke nanti kita perbaiki ini," janji Mahfud.

Selain otonom, Mahfud juga mengatakan bahwa kampus harus memiliki kebebasan mimbar akademis. Oleh sebab itu, kebebasan mimbar akademis menjadi perhatian Ganjar-Mahfud bila terpilih nanti.

"Hak-hak demokrasi yang dimiliki oleh rakyat, di kampus misalnya, harus ada kebebasan akademis dan kebebasan mimbar akademis. Tidak boleh misalnya para guru besar menyatakan pandangan akademis ini diteror, dioperasi dengan operasi-operasi lain untuk menakutkan nanti para guru besar untuk menyatakan pendapatnya. Tidak boleh," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top