Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenko PMK Berharap Literasi Asuransi Harus Ditingkatkan

Foto : Muhamad Ma'rup

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nunung Nuryartono (kiri) dan Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Agus Suprapto (kanan) dalam Sosialisasi Implementasi Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah”, di Jakarta, Rabu (20/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nunung Nuryartono, mengatakan indeksi literasi asuransi masyarakat Indonesia masih harus ditingkatkan. Saat ini, indeks literasi asuransi masih lebih rendah jika dibandingkan literasi perbankan.

JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nunung Nuryartono, mengatakan indeksi literasi asuransi masyarakat Indonesia masih harus ditingkatkan. Saat ini, indeks literasi asuransi masih lebih rendah jika dibandingkan literasi perbankan.

"Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan literasi asuransi yang menjadi basis untuk bisa mendorong meningkatnya inklusi asuransi termasuk jaminan sosial," ujar Nunung dalam Sosialisasi Implementasi Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah", di Jakarta, Rabu (20/3).

Dia menerangkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027. Adapun pada tahun 2022, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada hanya pada level 2,27 persen.

Nunung memaparkan, indeks literasi asuransi saat ini hanya sebesar 31,72 persen. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan literasi perbankan sebesar 49,93 persen. "Tingkat inklusi asuransi bahkan lebih rendah lagi, hanya mencapai 16,63 persen dan jauh di bawah perbankan yang mencapai 74,03 persen," jelasnya.

Modul P5
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top