Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Fungsi Intermediasi

Kawal Penyaluran Kredit Bank ke Industri Pemurnian

Foto : ISTIMEWA

Badiul Hadi Manajer Riset Seknas Fitra - Upaya Presiden menekan perbankan agar mengucurkan modal dan menurunkan NIM harus betulbetul diawasi agar anggaran sebesar itu tidak disalahgunakan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sindiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke para bankir untuk menurunkan marjin bunga bersih dan mendukung pembiayaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta industri jasa pengolahan harus diawasi. Perlunya pengawasan itu agar bank-bank betul-betul merealisasikan harapan Presiden supaya hilirisasi meningkatkan pendapatan negara dari ekspor.

Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, di Jakarta, Selasa (7/2), mengatakan pembangunan smelter atau industri pemurnian memerlukan dukungan banyak pihak selain pemerintah juga perbankkan.

Dukungan bank itu terutama untuk investasi dan modal kerja yang menurut Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia, biaya pembangunan satu smelter mencapai 1,2 miliar dollar AS atau setara dengan 14-17 triliun rupiah.

"Upaya Presiden menekan perbankan agar mengucurkan modal dan menurunkan NIM harus betul-betul diawasi agar anggaran sebesar itu tidak disalahgunakan," tegasnya.

Menurutnya, wacana pendanaan melalui skema konsorium bisa dipertimbangkan agar mempermudah dan menekan besarnya pendanaan pembangunan smelter.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top