Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 06 Nov 2024, 06:25 WIB

Jumlah Lempeng Tektonik yang Lebih Banyak dari yang Diperkirakan

Foto: afp/ NASA

Ternyata jumlah lempeng tektonik cukup banyak meski jumlahnya tidak pasti. Rentang jumlahnya sekitar puluhan buah hingga hampir 100 buah. Namun sebagian besar memang tidak muncul di peta resmi.

Miliaran tahun yang lalu, permukaan Bumi adalah lautan batuan cair. Saat magma yang mendidih ini berangsur-angsur mendingin, ia membentuk cangkang berbatu yang berkesinambungan, dengan mineral yang lebih padat menyatu ke bagian dalam planet dan mineral yang kurang padat naik ke permukaan.

“Begitulah cara lempeng terbentuk di permukaan Bumi,” ujar Catherine Rychert, seorang ahli geofisika di Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts kepada Live Science. “Lempeng adalah kerak, lalu sedikit mantel di bawahnya. Di bawahnya terdapat material yang lebih lemah,” imbuh dia.

Material yang lebih lemah ini lebih panas dan mudah bergerak. Perbedaan kekuatan antara lapisan-lapisan ini memungkinkan lempeng-lempeng di atasnya bergerak bertabrakan, menyimpang, dan bergesekan satu sama lain. Di zona-zona ini, retakan dan gunung terbentuk, dan gunung berapi serta gempa bumi memicu kehidupan.

Sebagian besar ahli geologi setuju bahwa ada sekitar 12 hingga 14 lempeng “primer” yang menutupi sebagian besar permukaan Bumi, kata Saskia Goes, seorang ahli geofisika di Imperial College London. Masing-masing memiliki luas setidaknya 20 juta kilometer persegi, dengan yang terbesar adalah lempeng Amerika utara, Afrika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika selatan, Antartika, dan Pasifik.

Yang paling monumental di antaranya adalah lempeng Pasifik yang membentang seluas 103,3 juta kilometer persegi, diikuti oleh lempeng Amerika utara yang meliputi 75,9 juta kilometer persegi.

“Selain tujuh (lempeng) yang sangat besar, ada lima lempeng yang agak lebih kecil: Laut Filipina, Cocos, Nazca, Arabia, dan Juan de Fuca,” kata Goes kepada Live Science.

Beberapa ahli geologi menghitung lempeng Anatolia (bagian dari lempeng Eurasia yang lebih besar) dan lempeng Afrika timur (bagian dari lempeng Afrika) sebagai entitas yang terpisah. “Karena mereka bergerak dengan kecepatan yang jelas berbeda dari lempeng-lempeng utama ini,” ungkap Goes.

Hal tersebut menjelaskan mengapa perkiraan lempeng utama berkisar antara 12 hingga 14. Namun pergerakan lempeng tektonik menyebabkannya lempeng terpecah menjadi fragmen yang lebih kecil yang disebut lempeng mikro.

Luasnya lempeng mikro kurang dari 1 juta kilometer persegi. Beberapa ilmuwan memperkirakan jumlahnya ada sekitar 57 buah di Bumi. Namun, lempeng-lempeng ini biasanya tidak tercantum dalam peta dunia perbedaan yang mencerminkan ketidakpastian tentang bagaimana lempeng-lempeng ini terbentuk.

“Jumlah lempeng mikro akan terus berubah, tergantung pada bagaimana para ilmuwan yang berbeda memilih untuk mendefinisikannya, dan saat kita mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana dan di mana deformasi pada batas lempeng terlokalisasi,” kata Goes.

Saat para ahli geologi memahami teka-teki dinamis ini, lempeng-lempeng Bumi yang bergerak menciptakan beberapa skenario yang menarik. Lempeng Pasifik mungkin yang tercepat, bergerak ke arah barat laut 7 hingga 10 sentimeter per tahun, kata Rychert.

“Gerakan cepat ini disebabkan oleh cincin zona subduksi di sekitarnya, yang juga dikenal sebagai Cincin Api, tempat gaya gravitasi menarik lempeng-lempeng ke bawah ke Bumi,” kata dia, seraya menambahkan bahwa gerakan konstan tersebut bahkan dapat memakan benua. “Kami berpikir bahwa terkadang benua akan tenggelam, dan sebagian akan jatuh ke dalam mantel,” lanjut Rychert. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.