Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 18 Mar 2025, 00:55 WIB

Indeks Menabung Menguat, Bukti Nasabah Tidak Mudah Terprovokasi Ajakan Menarik Dana dari Bank

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Purbaya Yudi Sadewa saat berbuka puasa dengan jajaran wartawan di Jakarta, Senin (17/3).

Foto: istimewa

JAKARTA- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Senin (17/3) menyampaikan Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan Februari 2025 yang mencapai level 80,2 atau menguat 0,9 poin dari posisi bulan sebelumnya.

Penguatan itu seiring dengan kenaikan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,8 poin pada periode yang sama ke level 90,8, sementara Indeks Intensitas Menabung (IIM) turun terbatas 1,0 poin ke level 69,6.

Sebagai informasi, Indeks Menabung Konsumen (IMK) menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen. 

Level IMK di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen yang tinggi. IMK terdiri dari dua komponen penyusun yaitu Indeks Intensitas Menabung (IIM) dan Indeks Waktu Menabung (IWM). 

IIM menunjukkan penilaian konsumen tentang intensitas dan kemampuan menabung, sedangkan IWM menggambarkan penilaian konsumen terhadap waktu yang tepat untuk menabung atau niat untuk menabung.

Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS yang disampaikan bersamaan dengan buka puasa bersama LPS dengan wartawan di Jakarta, Senin (17/3) menyebutkan terkait komponen IIM, sebanyak 27,6 persen dari responden menyatakan tidak pernah menabung. 

Ekonom LPS, Seto Wardono dalam pemaparannya mengatakan angka tersebut lebih tinggi dari 22,9 persen responden yang tidak pernah menabung pada bulan Januari 2025.

“Terjadi sedikit penurunan pada persentase responden yang menilai bahwa nilai yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan, yaitu dari 56,7 persen responden pada Januari 2025 menjadi 56,4 persen responden pada Februari lalu,” kata Seto.

Sementara itu komponen IWM menunjukkan terjadi peningkatan responden yang menyatakan bahwa tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung, yaitu dari 33,2 persen pada Januari 2025 menjadi 40,5 persen pada Februari 2025. Sementara itu, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung membukukan penurunan menjadi 26,5 persen dari 34,2 persen pada periode yang sama.

“Perkembangan ini mengindikasikan rencana menabung konsumen yang terus membaik dan intensitas menabung yang cenderung stabil,” kata Seto.

Menurut Seto, konsumen juga mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk berbelanja menyambut bulan puasa dan Idulfitri. 

Pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada Februari 2025. Kenaikan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga 1,5 juta rupiah per bulan yang naik 20,0 poin dan RT berpendapatan di atas 7 juta rupiah per bulan(naik 11,9 poin). Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas 7 juta rupiah per bulan, IMK tercatat konsisten di atas level 100.

Sebaliknya, IMK RT berpendapatan di atas 1,5 juta hingga 3 juta rupiah per bulan dan kelompok RT berpendapatan di atas 3 juta hingga 7 juta rupiah per bulan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4 poin dan 3,0 poin month to month (MoM).

Optimisme Konsumen Membaik

Lebih lanjut Seto mengatakan hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan perbaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) hingga menjadi di atas 100 pada bulan Februari 2025. IKK Februari 2025 mencapai 107,1, naik sebesar 11,4 poin MoM.

Perkembangan itu menunjukkan persepsi konsumen yang optimis terhadap kondisi ekonomi nasional dan di wilayahnya.

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menunjukkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi, lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga. Level IKK di atas 100 menunjukkan konsumen lebih optimis terhadap kondisi ekonomi secara umum, ekonomi wilayah, kondisi lapangan kerja saat ini, dan prospeknya dalam enam bulan mendatang.

Seto mengatakan, peningkatan terlihat pada dua komponen IKK, yaitu Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) maupun Indeks Ekspektasi (IE). ISSI meningkat ke level 84,8 dari posisi Januari 2025 yang tercatat sebesar 74,5. Sementara itu, IE meningkat ke level 123,9 dari 111,6 pada Januari 2025.

Selain faktor penyaluran bantuan sosial (bansos) dan perbaikan infrastruktur umum, perbaikan persepsi konsumen pada bulan lalu ditopang oleh sejumlah hal, seperti peningkatan harga jual produk masyarakat, panen tanaman pangan yang berhasil dengan baik, serta tekanan kenaikan harga sembako dan harga lainnya yang mereda. 

Hal itu jelasnya sejalan dengan dimulainya panen raya tanaman pangan di sejumlah sentra produksi, diskon tarif listrik yang mendorong tingkat inflasi menurun, perbaikan infrastruktur umum jelang hari raya, dan ekspektasi kenaikan penjualan produk masyarakat.

Ditinjau berdasarkan pendapatan rumah tangga (RT), IKK pada seluruh kelompok menguat pada Februari 2025 dan berada di atas level 100. Kenaikan IKK tertinggi terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga 1,5 juta per bulan (naik 13,5 poin MoM) dan RT berpendapatan di atas 1,5 juta hingga 3 juta rupiah per bulan (naik 13,7 poin). 

Sementara itu, IKK RT berpendapatan di atas 3 juta hingga 7 juta rupiah per bulan dan RT berpendapatan di atas 7 juta rupiah per bulan masing-masing menguat 9,7 poin dan 0,4 poin.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam sambutannya mengatakan IMK yang membaik menunjukkan masyarakat khususnya penabung tidak terpengaruh dengan isu-isu provokatif dari media sosial (medsos) mengenai ajakan untuk menarik dana ramai-ramai dari bank seiring dengan kebijakan Pemerintah membentuk Lembaga Pengelola Investasi Danantara. 

“Masyarakat sudah cerdas dan tidak mudah terprovokasi apalagi disampaikan lewat medsos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan akurasi dan kebenarannya. Nasabah juga makin percaya untuk menabung karena merasa aman dengan jaminan dari LPS,” kata Purbaya. 

Purbaya dalam kesempatan itu juga menegaskan akan menyampaikan IMK dan IKK tersebut secara berkala ke publik agar masyarakat memperoleh informasi yang akurat dan tidak mudah terprovokasi.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.