Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Harga Cabai Merah di Aceh Barat Daya Tembus Rp80 Ribu Per Kilogram

Foto : ANTARA/Syifa Yulinnas

Arsip. Petani memetik cabai merah saat panen di Desa Cot Seulamat, Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Kamis (29/12).

A   A   A   Pengaturan Font

Harga cabai merah di Aceh Barat Daya capai Rp80 ribu per kilogram

BANDA ACEH - Harga cabai merah di pasar tradisional di Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami kenaikan seperti di Pasar Blangpidie yang harganya tembus Rp80 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram.

Pedagang di Pasar Blangpidie Muzakir di Aceh Barat Daya, Rabu, mengatakan kenaikan harga cabai merah tersebut disebabkan karena minim pasokan dan tingginya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.

"Permintaan cabai merah menjelang bulan suci Ramadhan ini cukup tinggi, sementara pasokan dari petani lokal sedikit maka harganya mahal karena harus dipasok dari Provinsi Sumatera Utara," kata Muzakir di Blangpidie.

Selain cabai merah, lanjut Muzakir, cabai rawit juga mengalami kenaikan harga dari Rp45 ribu per kilogram, naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Begitu juga dengan komoditas bawang merah yang juga mengalami kenaikan harga dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp35.000-Rp40.000 per kilogram.

Menurut dia, kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan merupakan hal yang biasa terjadi, lantaran permintaan tinggi, sementara mayoritas bahan pokok untuk kebutuhan warga di Aceh harus dipasok dari Sumatera Utara.

"Kalau harga tomat, kentang masih stabil di kisaran Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram. Belum bisa kita pastikan apakah harga ini bertahan hingga memasuki bulan puasa nanti. Mudah-mudahan turun lagi," ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh Chairil Anwar mengatakan saat ini Aceh belum memasuki musim panen raya cabai merah, sehingga hal ini yang memicu terjadi lonjakan harga di pasar, lantaran persediaan cabai merah yang minim.

"Saat ini belum panen besar, panen masih sedikit sehingga terjadi lonjakan harga," kata Chairil.

Saat ini, daerah-daerah sentra produksi cabai merah di Tanah Rencong itu yakni di wilayah Aceh bagian tengah, yang merupakan daratan tinggi. Pihaknya memprediksi panen raya cabai merah akan terjadi pada Juni atau September.

"Cabai ini kan butuh air. Karena kebanyakan ditanam di tataran tinggi, sehingga mereka lebih mengharapkan curah hujan. Sehingga kalau kita melihat dari sasaran tanam, sasaran panen, kita baru panen besar itu di bulan Juni dan September," ujarnya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top