Hadapi Musim Kemarau, BPBD Cianjur Siagakan 1.000 Relawan
Warga Kampung Bolang, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, sejak satu bulan terakhir terpaksa menggunakan air Sungai Cikondang untuk kebutuhan mandi dan mencuci.
Foto: ANTARA/Ahmad FikriCIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyiagakan sekitar 1.000 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di setiap desa dan kecamatan untuk menghadapi kemarau, terutama melakukan pendataan dan permintaan air bersih akibat dampak kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Senin, mengatakan, meski sejumlah kecamatan dilaporkan mengalami kesulitan air akibat kemarau, namun pihaknya belum mendapat permintaan pasokan air bersih dari masyarakat.
"Kami sudah meminta relawan atau masyarakat langsung mengajukan permintaan pasokan air melalui desa atau langsung ke BPBD Cianjur, tercatat sejumlah kecamatan sudah mengalami kesulitan air bersih, namun belum ada pengajuan permintaan," katanya.
Pengajuan dapat melalui relawan, pemerintah desa, dilanjutkan ke BPBD Cianjur, sehingga pihaknya menindaklanjuti dengan mengirim truk tangki air bersih ke wilayah terdampak yang mengajukan permohonan, termasuk berkoordinasi dengan PDAM dan PMI Cianjur.
"Nanti surat pengajuan menjadi dasar kami untuk berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur dan PerumdaTirta Mukti Cianjur guna mengirimkan air bersih ke wilayah terdampak kemarau," katanya.
Sementara warga Kampung Bolang, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, sejak satu bulan terakhir terpaksa menggunakan air Sungai Cikondang untuk kebutuhan mandi dan mencuci karena sumber mata air atas menghilang termasuk sumur milik warga mengering.
Setiap pagi dan sore ungkap warga harus berjalan kaki hingga 1 kilometer ke pinggir sungai untuk mencuci, mandi dan kegiatan lainnya karena tidak lagi memiliki sumber air di tengah perkampungan.
"Untuk minum dan kebutuhan memasak kami membeli air kemasan atau galon, sedangkan untuk mencuci dan mandi biasanya ke Sungai Cikondang bersama warga lain, karena air di kolam dan sumur warga sudah mengering sejak sebulan terakhir," kata warga Desa Cimanggu, Naraya (32).
Tidak hanya warga dari Desa Cimanggu, setiap hari warga dari desa lainnya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan yang sama, karena sumur dan kolam yang biasa menampung air di perkampungan sudah mulai mengering.
"Kami berharap kemarau tidak panjang dan segera turun hujan karena setiap hari harus ke sungai cukup berat dan kami berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah," katanya.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh
- Banjir Kabupaten Bandung