Gadis Suku Yanomami Diperkosa dan Dibunuh Penambang Emas Ilegal, Polisi Brazil Ragukan Laporan Dewan Kesehatan
Penduduk asli suku Yanomami terlihat di Peleton Perbatasan Khusus Surucucu ke-4 tentara Brasil di kotamadya Alto Alegre, negara bagian Roraima, Brasil, 1 Juli 2020.
Foto: ANTARA/Reuters/Adriano MachadoBRASILIA - Polisi federal Brazil mengatakan pada Jumat (6/5) bahwa pihaknya masih menyelidiki dugaan pemerkosaan dan kematian seorang gadis Yanomami berusia 12 tahun oleh para penambang emas ilegal, tapi meragukan kebenaran tuduhan itu.
Petugas polisi yang memimpin penyelidikan itu,Daniel Ramos, mengatakan kepada wartawan bahwa wawancara dengan anggota masyarakat desa Aracaa di negara bagian utara Roraima menghasilkan informasi yang kontradiktif, menimbulkan keraguan tentang kasus tersebut.
"Sifat pengaduan tidak sesuai dengan fakta konkret dan nyata," kata Ramos pada konferensi pers di ibu kota negara bagian Boa Vista.
Laporan pemerkosaan dan kematian yang dibuat minggu lalu oleh dewan kesehatan Yanomami Condisi, yang mengatakan penambang telah menculik gadis itu, diikuti oleh laporan bahwa desa itu dibakar habis dan penduduknya telah lenyap.
Ramos mengatakan warga Yanomami telah pindah ke desa lain. Perwakilan penduduk asli mengatakan penduduk desa itu melarikan diri ke hutan untuk menjauh dari penambang emas setelah gadis itu meninggal.
Orang-orang Yanomami tinggal di sebelah perbatasan dengan Venezuela di cagar alam terbesar Brazil yang telah diserang oleh ribuan penambang yang mencari emas secara ilegal, menyebabkan pencemaran sungai, insiden penembakan, dan pelanggaran lainnya.
Usaha besar-besaran penambangan telah membawa penyakit, kekerasan dan pelanggaran berat hak asasi manusia pada orang-orang Yanomami, menurut sebuah studi baru-baru ini yang menyalahkan harga emas yang tinggi dan dukungan diam-diam dari pemerintah.
Perburuan emas di tanah Yanomami yang dilindungi telah meningkat di bawah PresidenBrazil Jair Bolsonaro yang mendukung undang-undang untuk mengizinkan pertanian komersial, penambangan, dan eksplorasi minyak di cagar alam penduduk asli.
Polisi Federal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketika sedang menyelidiki kematian remaja Yanomami, pihaknya menghancurkan infrastruktur pendukung penambang emas di dekatnya, termasuk pembakaran 17.000 liter bahan bakar.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Di Brasilia, aktivis hak asasi manusia berkumpul di luar badan urusan adat pemerintah Funai untuk memprotes kurangnya perlindungan negara bagi orang-orang Yanomami.
Organisasi pelindung adat utama Brazil, APIB, mengajukan gugatan pada Kamis di hadapan Mahkamah Agung yang meminta tindakan pemerintah untuk melindungi Yanomami dari para penambang emas.
Jaksa yang menangani kasus itu tidak menjawab permintaan untuk berkomentar.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik
- Sinyal Perang Saudara Berlanjut, 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Pasukan Loyalis Assad
- Jangan Sembarangan, Ini 5 Sabun Muka yang Cocok untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
- Kurangi Risiko Bencana Nawakara Giat Adakan Edukasi
- Kiat Cegah Cacar Air dan Gondongan Selama Liburan