Koran-jakarta.com || Selasa, 07 Mei 2024, 02:50 WIB

Filipina Tolak Gunakan Meriam Air

  • Sengketa LTS

MANILA - Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Senin (6/5) mengatakan bahwa Filipina tidak akan memberikan respons serupa dengan menggunakan meriam air seperti yang dilakukan Tiongkok terhadap kapal-kapalnya, dan mengesampingkan penggunaan peralatan "ofensif" ketika Manila menegaskan kedaulatannya di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan.

Ket. Meriam Air l Dokumentasi foto pada 5 Maret lalu memperlihatkan kapal Penjaga Pantai Tiongkok menggunakan meriam air ke sebuah kapal Filipina di perairan sengketa Second Thomas Shoal, LTS. Presiden Marcos Jr pada Senin (6/5) menegaskan bahwa Filipina tak akan menggunakan meriam air untuk melawan Tiongkok.

Doc: AFP/JAM STA ROSA

Beijing selama ini telah mengirim ratusan kapal penjaga pantai dan kapal lain untuk menegaskan klaimnya atas sebagian besar jalur perairan penting tersebut meskipun pengadilan internasional memutuskan bahwa klaimnya itu tidak memiliki dasar hukum.

Dalam konfrontasi terakhir pada tanggal 30 April, Manila mengatakan Penjaga Pantai Tiongkok merusak sebuah kapal Penjaga Pantai Filipina dan kapal pemerintah lainnya dengan meriam air bertekanan tinggi ketika kapal-kapal tersebut membawa bahan bakar, makanan dan air untuk para nelayan Filipina yang berada di Scarborough Shoal.

"Kami tidak akan mengikuti apa yang dilakukan Penjaga Pantai Tiongkok dan kapal-kapal Tiongkok," kata Presiden Marcos Jr pada Senin ketika ditanya apakah Manila akan mulai menggunakan meriam air di kapal penjaga pantainya sendiri untuk melakukan pembalasan.

"Langkah itu bukan misi angkatan laut kami, penjaga pantai kami, untuk memulai atau meningkatkan ketegangan. Kami tidak punya niat menyerang siapapun dengan meriam air atau (peralatan) ofensif lainnya," imbuh Presiden Filipina itu.

Presiden Marcos Jr juga menambahkan bahwa hal terakhir yang diinginkan Filipina adalah meningkatkan ketegangan di perairan yang disengketakan.

Marcos Jr pun mengatakan bahwa Filipina akan terus merespons insiden di LTS melalui jalur diplomatik.


Strategi Manila

Sementara itu seorang juru bicara Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada Rabu (1/5) pekan lalu bahwa strategi Manila adalah untuk mengungkap dan meminta kecaman internasional atas perilaku Beijing di LTS untuk mendorong upaya terpadu yang bertujuan untuk menjamin kebebasan bernavigasi di jalur perairan strategis tersebut.

Pekan lalu, Manila memanggil utusan senior Tiongkok untuk memprotes pelecehan, penyerudukan, pengeroyokan, penguntitan dan pemblokiran, manuver berbahaya serta penggunaan meriam air yang dilakukan oleh kapal-kapal Penjaga Pantai Tiongkok terhadap kapal-kapal Filipina di lepas pantai Scarborough Shoal yang disengketakan. AFP/I-1

Tim Redaksi:
A
I

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait