
Fenomena Blood Moon Bisa Dilihat di Indonesia Besok, Jangan Ketinggalan!
Ilustrasi - Gerhana bulan darah (blood moon).
Foto: Culture CollectiveNEW YORK – Gerhana bulan total atau blood moon akan membuat bulan tampak merah pada hari Kamis (13/3)hingga Jumat (14/3) di Amerika, Afrika bagian barat, Eropa, Asia bagian timur, dan Australia bagian timur.
Pemandangan terbaik akan terlihat dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sebagian Afrika dan Eropa mungkin dapat melihatnya.
Di Indonesia, fenomena gerhana bulan total bisa diamati pada hari Jumat (14/3) dalam fase gerhana penumbra pertama yang dimulai pukul 10.57 WIB.
"Gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir,” kata Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syrojudin di Jakarta, Rabu (12/3).
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, fase puncak terjadinya gerhana bulan total ini berlangsung pada pukul 13.54 WIB atau dua jam lebih cepat untuk Indonesia timur (15.52 WIT).
Fase puncak gerhana tersebut hanya dapat dilihat dari wilayah di Amerika, Afrika bagian barat, Eropa, Asia bagian timur, dan Australia bagian timur.
Sementara, fase yang bisa diamati di Indonesia bagian timur, yakni gerhana total berakhir pada pukul 14.31 WIB (16.31 WIT), dan 17.00 WIB (19.00 WIT) untuk gerhana penumbra berakhir.
Menurut Syrojudin, karena tidak melewati fase puncak gerhana tersebut, dampak yang ditimbulkan seperti meningkatnya ketinggian laut hingga memicu banjir pesisir (rob), namun masih tergolong terkendali di wilayah Indonesia.
“Tetap ada dampak yang menyertainya, tetapi tidak mencapai ketinggian maksimal,” ujarnya.
Gerhana bulan terjadi saat Bulan, Bumi, dan Matahari sejajar. Bumi menghasilkan bayangan yang dapat menutupi Bulan sebagian atau seluruhnya.
Dalam peristiwa gerhana bulan parsial, bayangan Bumi tampak menutupi Bulan. Sedangkan gerhana bulan total, ulan tertutup penuh dan berwarna merah tembaga karena sinar Matahari yang tersaring melalui atmosfer Bumi.
Menurut NASA, gerhana bulan dan matahari terjadi empat hingga tujuh kali dalam setahun. Gerhana Bulan parsial terjadi di langit Amerika, Afrika, dan Eropa September lalu dan gerhana Bulan total terakhir terjadi pada tahun 2022.
Cara Melihat Gerhana Bulan
Yang disebut bulan darah atau blood moon akan terlihat selama sekitar satu jam mulai pukul 02.26 dini hari Waktu Bagian Timur (EST) pada Jumat pagi di wilayah Amerika Serikat. Puncak penampakan akan terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari EST.
Bagi yang berada di wilayah AS, keluarlah dari rumah dan lihat ke atas langit, tak perlu kacamata gerhana atau peralatan khusus apa pun.
“Selama langit cerah, Anda seharusnya dapat melihatnya,” kata Shannon Schmoll, direktur Planetarium Abrams di Universitas Negeri Michigan.
Terbenamnya bulan mungkin membuat gerhana lebih sulit dilihat di Eropa dan Afrika.
“Ini benar-benar gerhana bagi Amerika Utara dan Selatan,” kata pakar astronomi Michael Faison dari Universitas Yale.
- Baca Juga: Menag Imbau Pejabat Negara Tak Gunakan Fasilitas Jelang Lebaran
- Baca Juga: Rakornispen TNI 2025
Jika Anda melewatkannya, tandai kalender Anda untuk tanggal 7 September. Gerhana Bulan total lainnya akan terjadi di sebagian wilayah Asia, Afrika, Australia, dan Eropa. Sebagian wilayah Amerika akan mengalaminya lagi pada bulan Maret 2026.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 4 KAI Daop 6 Menggandeng Kejaksaan untuk Menyelamatkan Aset Negara di Sleman
- 5 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
Berita Terkini
-
Kantar ART.AI, Solusi Riset Pasar Berbasis Kecerdasan Buatan Diluncurkan
-
Coco Gauff Tumbang, Sabalenka Melaju
-
Menkeu Sri Mulyani Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Target Defisit APBN 2025
-
Daniel Craig Ditawari Peran untuk Film "Narnia" Garapan Greta Gerwig
-
Jadi Juga Menkeu Jelaskan Kondisi APBN Kita