DPR RI Bahas Peran Vital Bebas Visa Saat Berkunjung ke Astana, Kazakhstan
Pertemuan Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI yang dipimpin I Wayan Sudirta yang didampingi Dubes RI di Astana, Fadjroel Rachman dengan Wakil Menteri Perdagangan Kazakhstan, Kairat Torebayev di Astana, Kazakhstan.
Foto: ANTARA/HO-KBRI AstanaJakarta - Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI bersama Wakil Menteri Perdagangan Kazakhstan, Kairat Torebayev menyepakati peran vital bebas visa bagi warga Kazakhstan ke Indonesia dalam pertemuan kedua belah pihak di Ibu Kota Kazakhstan, Astana.
Melalui pernyataan resmi KBRI Astana yang diterima di Jakarta, Jumat, diketahui bahwa Indonesia dan Kazakhstan juga menyepakati pentingnya penerbangan langsung dari Kazakhstan ke Indonesia dalam mendorong nilai perdagangan, investasi dan pariwisata yang lebih besar di antara kedua negara.
Delegasi Indonesia yang dipimpin anggota komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta, turut membahas peluang kerja sama di bidang minyak bumi, pengembanganrefinery, danmedicaltourismdalam perspektif perdagangan.
Delegasi Indonesia menegaskan nilai bilateral di bidang perdagangan yang sangat signifikan mencapai hampir 350 juta dolar AS (Rp5,3 triliun) pada 2023. Angka investasi dari Kazakhstan ke Indonesia telah mencapai 2 juta dolar AS (Rp30,3 miliar) selama Januari-Juni 2024.
Selain itu, angka wisatawan dari Kazakhstan ke Indonesia mencapai 11 ribu wisatawan lebih dari Januari-Juli 2024 melebih angka sebelum pandemi COVID-19.
Delegasi GKSB DPR RI juga berinteraksi dengan mitra parlemen Grup Bilateral Indonesia-Kazakhstan di Mazhilis (parlemen majelis rendah) Kazakhstan. Kedua parlemen menggarisbawahi urgensi mendorong finalisasi dan penandatanganan beberapa perjanjian penting.
Perjanjian tersebut antara lain perjanjian perdagangan bebas Indonesia dan Eurasian Economic Union(EEU), perjanjian bilateral promosi dan perlindungan investasi, serta perjanjian bilateral penghindaran pajak berganda.
"Kazakhstan merupakan sahabat strategis bagi Indonesia. Harapan kami agar perjanjian-perjanjian tersebut segera difinalisasi oleh pemerintah kedua negara sehingga bisa lebih banyak lagi pelaku usaha Indonesia berdagang, berinvestasi dan berwisata di Kazakhstan, begitu juga sebaliknya", kata I Wayan Sudirta.
Delegasi DPR tersebut turut melaksanakan pertemuan tatap muka dengan para WNI di Wisma Duta Besar RI di Astana dan memperoleh sejumlah masukan yang terkait dengan berbagai bidang aktivitas seperti spatherapist, pendidikan (PPI dan pengajar), pertambangan, dan ibu rumah tangga.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman menuturkan serangkaian kegiatan Delegasi GKSB DPR RI di Astana semakin menegaskan luasnya potensi hubungan bilateral kedua negara yang terus kita gali seperti ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata dan digital.
"Dukungan diplomasi parlemen melalui kunjungan ini sangat penting artinya tak hanya bagi pemajuan hubungan bilateral, tetapi juga hubungan people-to-people Indonesia-Kazakhstan", ujar Dubes Fadjroel.
Delegasi juga berkunjung ke salah satu industri strategis Kazakhstan yaitu Astana Hub dimana CEO Magzhan Madiyev, menjelaskan fungsi utama hub dalam membangun industri digital/startupdi Kazakhstan.
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event Untuk Kurangi Emisi & Kampanye Sustainable Living
- Bupati Banyuwangi kunjungi lansia sakit momentum peringatan HKN 2024
- Polda Kepri ungkap modus baru judi daring sasar komunitas motor
- Kemensos salurkan bantuan respon banjir di Deli Serdang
- Kemensos Bantu Pencarian Korban Hilang akibat Longsor di Kabupaten Karo