Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Dituduh Pelit Informasi Covid-19, Tiongkok Minta AS Tak Mempolitisasi Pandemi

Foto : ANTARA/REUTERS/ Jennifer Lorenzini

Penumpang menunggu dalam antrean, setelah Italia memerintahkan semua wisatawan dari Tiongkok harus menjalani tes swab antigen Covid-19 di Bandara Malpensa di Milan, Italia, (29/12/2022). Kebijakan ini diambil sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 yang kasusnya semakin meningkat di Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Tiongkok meminta Amerika Serikat (AS)menghentikan politisasi pandemi Covid-19 yang terjadi di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu dalam beberapa waktu terakhir.

"Akhir-akhir ini kami mengamati beberapa orang di AS berkomentar tentang penyesuaian kebijakan anti pandemi di Tiongkok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri TiongkokMao Ning di Beijing, Rabu (4/1).

Pernyataan diplomat Tiongkok tersebut disampaikan untuk menanggapi juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price yang menyatakan bahwa Tiongkok tidak transparan dalam memberikan data perkembangan terbaru Covid-19.

Menjelang akhir Desember 2022, otoritas Tiongkok memang memutuskan untuk tidak mengumumkan data perkembangan kasus Covid-19 seiring dengan dicabutnya aturan-aturan pembatasananti pandemi.

"Kami juga memperhatikan banyak orang mengatakan jika AS tidak mempolitisasi pandemi dan memperlakukannya secara bertanggung jawab serta mengutamakan keselamatan masyarakat seperti yang dilakukan pemerintah Tiongkok, mungkin situasi Covid-19 di AS dan seluruh dunia tidak akan menjadi seperti sekarang ini," ucap Maoyang balik menuduh.

Mao menegaskan bahwa pemerintah Tiongkok telah mengambil kebijakan dan melakukan tindakan yang bertanggung jawab dengan memprioritaskan keselamatan nyawa warganya dan mendukung solidaritas global melawan pandemi guna memulihkan perekonomian dunia.

"Kami sangat berharap fokus terhadap penanggulangan virus daripada mempolitisasi masalah Covid-19 dan berharap negara-negara lain dapat meningkatkan solidaritas dan melakukan upaya bersama memerangi pandemi sejak dini," katanya.

Menurut dia, PemerintahTiongkok juga telah melakukan lebih dari 60 kali pertemuan teknis dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahkan dua di antaranya dilakukan setelah Tiongkok melonggarkan kebijakan anti pandemi pada 7 Desember lalu.

Pihaknya juga terus menginformasikan data genom virus pada Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) secara berkala.

Beberapa negara, seperti AS, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia mewajibkan para pelaku perjalanan dari Tiongkok untuk menunjukkan hasil tes negatif PCR.

"Pakar kesehatan dari berbagai negara justru mengatakan bahwa membatasi orang yang masuk suatu negara dengan menargetkan warga Tiongkok seharusnya tidak perlu dilakukan," kata Mao menanggapi kebijakan berbagai negara tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top