![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Di Tangerang, 1 Ton Sampah Organik Setiap Hari Diolah Jadi Pakan Ternak
Warga Tangerang melakukan pemilihan sampah organik yang bisa diolah menjadi bernilai ekonomis.
Foto: ANTARA/HO-DLH Kota TangerangTANGERANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Banten mengatakan hampir satu ton sampah organik rumah tangga setiap harinya menjadi pakan ternak dan pupuk tanaman yang bernilai ekonomis.
"Pengoptimalan Rumah Olah Sampah Organik (ROSO) dengan memanfaatkan pengolahan metode ITF memanfaatkan maggot berhasil mengolah sampah rumah tangga," kata Kepala DLH Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Jumat (26/4).
Tihar menambahkan berbagai upaya lain juga diterapkan dalam mewujudkan bebas sampah di Kota Tangerang yakni dengan sikap nyata peduli terhadap kondisi lingkungan.
Selama ini DLH telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menuntaskan permasalahan sampah di Kota Tangerang terutama melibatkan kelompok masyarakat di berbagai wilayah.
DLH Kota Tangerang telah mencanangkan berbagai program inovatif untuk mengurangi jumlah kuantitas sampah yang menumpuk di Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang juga memasifkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang tersebar di TPS Dongkal, TPS Bina Mandiri, TPS Nerogtog, TPST Karsa Mandiri, TPST Sapu Pengki, TPST Widatama, dan TPST Benua.
"Di area pemukiman, juga diaktifkan Bank Sampah, dengan pengepulan sampah organik, anorganik dan minyak jelantah. Setiap tahunnya, DLH Kota Tangerang mencatat lebih dari 2,7 juta kilo sampah berhasil diolah," katanya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 4 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
- 5 Klasemen Liga 1: Dewa United Geser Persija di Posisi Kedua
Berita Terkini
-
Prabowo Akui Ada “Raja Kecil” yang Melawannya di Birokrasi karena Efisiensi Anggaran
-
Transportasi Jakarta akan Gunakan QRIS
-
Hilangkan Praktik Penyuapan dari Akar, Bukan Sekadar Penuhi Aksesi ke OECD
-
Warga Antusias Sambut Cek Kesehatan Gratis
-
Ketegangan Perdagangan Global Memicu Posisi Rupiah Kian Tertekan